Gelombang Panas Ekstrem di Asia, Suhu Nyaris Tembus 50 Derajat Celsius
Selasa, 30-04-2024 - 11:18:33 WIB
Sejumlah negara di Asia mengalami gelombang panas dengan suhu rata-rata di atas 40 derajat Celsius. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha

TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Gelombang panas ekstrem dalam beberapa pekan terakhir melanda sejumlah negara di Asia.

Jutaan orang yang tinggal negara di Asia Selatan hingga Asia Tenggara ikut terdampak dari gelombang panas yang terjadi.

Akibatnya, beberapa sekolah dipaksa tutup demi menjaga muridnya agar tak terkena serangan panas yang berbahaya bagi kesehatan. Produktivitas lahan pertanian juga terganggu akibat dari gelombang panas yang terjadi secara berkelanjutan.

Berikut merupakan negara-negara di Asia yang dilanda gelombang panas selama beberapa pekan terakhir.

Bangladesh
Gelombang panas yang melanda Bangladesh membuat sejumlah sekolah hingga universitas tutup sementara.

Sebab, suhu di beberapa daerah kerap melonjak hingga melebihi 42 derajat celsius. Terlebih, kelembapan udara yang tidak menentu juga menambah faktor ketidaknyamanan.

"Karena meningkatnya masuknya kelembapan, ketidaknyamanan mungkin meningkat," ujar Badan Meteorologi Bangladesh seperti dikutip New York Times, Senin (22/4).

India
Gelombang panas serupa juga terjadi di negara tetangga Bangladesh yakni India.

Suhu panas ini menimbulkan sejumlah tantangan bagi warga India yang sedang mengikuti perhelatan pesta demokrasi terbesar di dunia itu.

Komisi Pemilihan Umum India juga turut menyediakan peralatan pendingin dan air minum guna mencegah terjadi hal darurat selama proses pencoblosan.

Suhu ekstrem yang mencapai 42 derajat celsius turut mengancam produktivitas pertanian gandum hingga mengakibatkan sejumlah kabel jaringan listrik rusak terpapar panas.

Myanmar
Myanmar menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang turut dilanda gelombang panas ekstrem.

Pemerintah junta Myanmar menyebut bahwa suhu di ibu kota baru-baru ini dapat mencapai 46 derajat celsius.

Terlebih, Myanmar sedang mengalami krisis perang saudara dengan sejumlah kelompok pemberontak. Hal itu turut membuat panas situasi yang membuat kedua pihak kerap mengalami kewalahan.

Kamboja
Gelombang panas ekstrem melanda salah satu negara anggota ASEAN yakni Kamboja.

Media lokal Kamboja Khmer Times, menyebut bahwa Negeri Angkor Wat tersebut mengalami panas paling ekstrem dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Badan Meteorologi dan Sumber Air Kamboja Chan Yuta, menyatakan bahwa suhu diperkirakan dapat mencapai 42 derajat celsius dalam beberapa pekan ke depan.

Yuta juga mengungkap bahwa suhu ekstrem akan terjadi selama beberapa minggu dan diprediksi akan turun pada Mei mendatang.

Thailand
Negara tetangga Kamboja, Thailand juga mengalami kejadian serupa.

Pihak berwenang mengeluarkan peringatan panas ekstrem diperkirakan mencapai lebih dari 52 derajat celsius di sejumlah wilayah. Sedangkan di ibu kota Bangkok mencapai 40,1 derajat celsius per Rabu (24/4). Bahkan, sebanyak 30 orang dikabarkan tewas terkena serangan panas sejak Januari hingga April 2024.

Filipina
Negara tetangga RI, Filipina juga dikabarkan terkena serangan gelombang panas ekstrem di sejumlah wilayah.

Gelombang panas ekstrem terjadi selama beberapa pekan terakhir hingga menyebabkan ribuan sekolah tutup. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Filipina seperti dilansir dari CNA, menyatakan suhu di Manila dapat mencapai 38,8 derajat celsius.

Sedangkan kota lainnya dapat mencapai indeks panas hingga 45 derajat celcius. Indeks panas itu juga mengukur seperti apa suatu suhu dengan pertimbangan tingkat kelembapan.

(cnnindonesia.com/JW)



 
Berita Lainnya :
  • Gelombang Panas Ekstrem di Asia, Suhu Nyaris Tembus 50 Derajat Celsius
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Sekolah Lansia Di Riau Lampaui Target Nasional
    02 Bawaslu Buka Rekrutmen Pengawas Kelurahan/Desa Pilkada 2024, Catat jadwal dan persyaratannya
    03 Pj Bupati Inhil Tegaskan Seluruh OPD Gunakan BRK Syariah untuk Layanan Jasa Perbankan
    04 Dukung GNPIP 2024, Pj Gubri Dan TPID Tanam Cabai Bersama
    05 8 Kepala Negara dan 105 Menteri Bakal Hadir di World Water Forum Bali
    06 Harga Minyak Terus Lanjutkan Penguatan
    07 10 Pemain Eks Timnas Piala Asia U-23 Dipanggil STY untuk Lawan Irak
    08 HK Pastikan Hoax, Video Seekor Harimau Mati Tertabrak di Tol Permai
    09 KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
    10 Hari ini Cuaca Cerah Berawan di Riau
    11 Pemerintah Daerah bersama OJK Riau dan BRK Syariah Gelar Business Matching serta Literasi Keuangan
    12 Zukri Misran Berpeluang Besar Diusung PDI Perjuangan Dalam Pilkada Riau
    13 Pemprov Riau Cari Lokasi Penampungan Sementara Pengungsi Rohingya
    14 Roni Rakhmat Ditunjuk sebagai Plt Kepala Disdik Riau
    15 BRK Syariah Bahas Sinergi dan Optimalisasi Keuangan Syariah Melalui Sukuk Negara
    16 Indosat Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat
    17 Catatan 2023, PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
    18 Pj Gubri Harap Ekspor Komoditas Unggulan Riau Meningkat
    19 Demi Keselamatan Guru dan Siswa, Pj Gubri Imbau Sekolah Tunda Studi Tour Luar Daerah
    20 Waspada, Ada Potensi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Riau
    21 Dipanggil Kejati Riau, Murod: Kita Berikan Klarifikasi
    22 Pj Gubri Tugaskan Tenaga Ahli Kawal Proyek Strategis Pemprov
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau