Cegah Stunting , BKKBN Launching Program Pendampingan Pra-Nikah
Jumat, 11-03-2022 - 17:26:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sinergitas dan kolaborasi dalam program pencegahan stunting  mulai dari hulu. Upaya tersebut dilakukan agar pencegahan stunting dapat ditindaklanjuti dan diimplementasikan hingga level akar rumput. 

Sinergitas dan kolaborasi tersebut diwujudkan dalam bentuk launching program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan   Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin, Jumat (11/3) di Pendopo Parasamsya Kabupaten Bantul Provinsi DIY. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pencegahan stunting bagi calon pengantin sebenarnya perintah agama, bukan hanya perintah negara.

“Pencegahan stunting itu perintah agama karena menyiapkan generasi terbaik itu risalah nubuwwah. Jadi karena perintah agama mari kita bersama sama memberi perhatian dengan penurunan stunting di Indonesia. Jangan hanya menjadi tanggung jawab BKKBN dan Kementerian Agama, tetapi hal ini harus menjadi tanggung jawab kita semua.  Hal ini penting dilakukan dengan cara-cara yang kolaboratif, karena jika tidak dilakukan dengan kolaborasi yang baik, penurunan stunting akan mengalami hambatan yang tidak mudah,” lanjut Yaqut Cholil Qoumas. 

Berdasar Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 24,4 persen artinya 1 dari 4 anak di tanah air stunting dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. 

Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang tidak optimal sesuai dengan usianya.  Stunting biasanya pendek (walau pendek belum tentu stunting),  dan gangguan kecerdasan.  

Probematika stunting akan menyebabkan kesenjangan kesejahteraan yang semakin buruk, stunting dapat menyebabkan kemiskinan antar generasi yang berkelanjutan.  

Selain itu stunting dapat menyebabkan meningkatnya resiko kerusakan otak, dan dapat menjadi pemicu  penderitanya terkena penyakit metabolik seperti diabetes dan sebagainya, juga penyakit yang berkaitan dengan jantung pada penderitanya di masa dewasa. 

Dengan ancaman kesehatan dan kecerdasan, maka generasi yang terkena stunting akan mengalami berbagai permasalahan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin beragam kedepan.  

Berkenaan dengan hal tersebut, sebagai upaya untuk mencegah stunting pada bayi yang baru lahir,   BKKBN bekerja sama dengan Kementrian Lembaga Terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuat program wajib pendampingan, konseling  untuk para calon pengantin.   

Program Pendampingan bagi calon pengantin ini dilakukan dengan didahului oleh  pemeriksaan kesehatan dasar  oleh para calon pengantin yang meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb yang dilakukan minimal 3 bulan sebelum menikah.   

Acara ini digelar secara offline dan online yang juga diikuti oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Riau serta Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Riau.juga turut disaksikan oleh seluruh perwakilan BKKBN, termasuk Provinsi Riau. 

Kepala perwakilan BKKBN Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si, kepada awak media menambahkan di akhir tahun 2021 lalu pihaknya telah membentuk tim pendampingan yang terdiri dari bidan desa atau tim kesehatan lain, kemudian kader PKK juga kader KB.

"Tim ini diberikan tugas untuk memberikan informasi, edukasi, dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan melakukan pernikahan dalam waktu dekat," ujar Mardalena Wati.

Ia mengatakan untuk Riau ada sekitar 3.558 tim pendamping keluarga yang sudah dibentuk. Totalnya berarti berjumlah 10.674 orang yang tersebar di seluruh desa atau kelurahan di Provinsi Riau.(AD)



 
Berita Lainnya :
  • Cegah Stunting , BKKBN Launching Program Pendampingan Pra-Nikah
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Kajati Riau Akmal Abbas Sah Bergelar Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri
    02 Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Edy Natar : Timnas U23 Indonesia Luar Biasa dan Membanggakan
    03 Gelombang Panas Ekstrem di Asia, Suhu Nyaris Tembus 50 Derajat Celsius
    04 Ini Alasan Dolar AS Jadi Patokan Mata Uang Dunia
    05 Daftar 14 Tim Negara Lolos Olimpiade Paris 2024, Ada 2 Tiket Tersisa
    06 Pemprov Riau Perbaiki Jalan Rusak di Pucuk Rantau Kuansing
    07 Shin Tae-yong Optimistis Garuda Muda Lolos ke Olimpiade 2024
    08 Garuda Muda Masih Punya Peluang Lolos ke Olimpiade 2024
    09 Pj Gubri Dapat Kejutan Ulang Tahun
    10 BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 30 April 2024
    11 UMKM Binaan PHR Semarakkan KNF Vol. 6 Pekanbaru, Upaya Dukung Geliat Ekonomi Riau
    12 Besok, LAM Riau Anugerahkan Gelar Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri untuk Kajati Riau
    13 Besok, LAM Riau Anugerahkan Gelar Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri untuk Kajati Riau
    14 BRK Syariah Meriahkan Riau Sharia Week 2024
    15 Indosat Kembali Hadirkan SheHacks 2024, Bentuk Nyata Dukungan Bagi Pemberdayaan Perempuan
    16 Pj Gubri Ingatkan Pejabat Administator Pemprov Riau Terus Belajar
    17 Bakal Capres AS Ditangkap Gegara Ikut Demo Pro Palestina
    18 Langkah Pasti Menteri BUMN Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal
    19 Pelatih Uzbekistan: Timnas Indonesia U-23 Lawan Sulit
    20 Pj Gubernur Riau Ajak Kadis-Masyarakat Nobar Timnas vs Uzbekistan
    21 42 Grup Musik akan Meriahkan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
    22 BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 29 April 2024
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau