Gajah Sumatera Mati di TNTN Akibat Virus EEHV
Senin, 15-09-2025 - 15:58:10 WIB

TERKAIT:
   
 

BHARABAS MEDIA, PEKANBARU – Misteri kematian anak gajah Sumatera bernama Tari di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) beberapa waktu lalu akhirnya terungkap. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa gajah berusia delapan tahun itu meninggal akibat serangan virus Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHV), yang dikenal sangat mematikan bagi anak dan remaja gajah.


Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan bahwa virus EEHV menyerang organ hati Tari dan berkembang sangat cepat.


"Pengalaman kami di Aceh, virus ini dari mulai timbul gejala sampai gajah mati itu, hanya butuh waktu empat jam. Kami sudah berupaya maksimal dengan memberikan infus dan nutrisi, tetapi gajah tersebut tidak bisa bertahan," ujar Heru.


EEHV merupakan virus herpes yang dapat menyebabkan penyakit hemoragik parah dan seringkali fatal. Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan virus ini adalah kecepatan serangannya yang luar biasa. Gajah yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala ringan seperti lesu atau hilangnya nafsu makan, namun kondisinya dapat memburuk drastis dalam hitungan jam.


Menurut Heru, hingga saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularan virus EEHV. "Yang jelas, sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif yang bisa menghambat virus itu," tegasnya.


Menghadapi ancaman EEHV, Balai TNTN melakukan berbagai upaya pencegahan. Upaya utama yang dilakukan adalah menjaga sanitasi lingkungan gajah dan melakukan uji laboratorium segera jika ada gajah yang menunjukkan gejala sakit. Sampel seperti air liur dan darah akan diperiksa untuk mendeteksi virus sejak dini.


Namun, Heru mengakui adanya tantangan besar dalam upaya pencegahan ini. Berbeda dengan gajah di kebun binatang, gajah di Balai TNTN hidup dalam kondisi semi-liar di hutan.


"Gajah kita kan semi liar ya, jadi memang hidupnya di hutan. Itu yang agak susah kita mengkondisikan seperti di kebun binatang," jelas Heru.


Kunci utama dalam menghadapi serangan virus ini, menurut Heru, adalah daya tahan tubuh gajah. Untuk meningkatkan imunitas, Balai TNTN kini memberikan suplemen tambahan seperti vitamin dan mineral.


"Kalau memang ada virus itu, tapi memang tergantung daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh gajah kuat bisa menghadapi serangan virus itu. Cuma kalau lemah, bisa masuk," sebutnya.


Saat ini, tujuh ekor gajah di flying squad TNTN menjadi perhatian khusus, termasuk Domang yang masih anak-anak, serta gajah-gajah remaja seperti Imbo, Tesso, dan Harmoni. Gajah-gajah ini, yang usianya di bawah sepuluh tahun, sangat rentan terhadap virus EEHV. Kasus kematian Tari menjadi pengingat bagi semua pihak terkait akan bahaya EEHV yang terus mengintai populasi gajah Sumatera yang terancam punah. (rls/pri) 




 
Berita Lainnya :
  • Gajah Sumatera Mati di TNTN Akibat Virus EEHV
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pekanbaru Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Bulu Tangkis WONDR by BNI Indonesia Masters 2025
    02 Untuk Pemberdayaan, OJK Terbitkan Aturan Khusus Permudah Pinjaman UMKM
    03 Gajah Sumatera Mati di TNTN Akibat Virus EEHV
    04 Gubri Pimpin Rapat Evaluasi Realisasi APBD Riau 2025, Tekankan Coaching Clinic untuk Tingkatkan Serapan Anggaran
    05 HARPELNAS 2025: Adira Finance Perkuat Kedekatan dengan Pelanggan Lewat “Terima Kasih Sahabat”
    06 Gubernur Riau Abdul Wahid Pastikan Pemeliharaan Jalan Rusak Tetap Jalan
    07 Wisata Kunang-Kunang Mangrove Bakal Jadi Pesona Baru dari Teluk Pambang
    08 Radya Labs Gagas Ruang Cipta 2025: Inovasi dan Teknologi AI untuk Akselerasi Talenta Digital
    09 BRK Syariah dan Pemkab Inhu Jalin Sinergi, Perkuat Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Digital
    10 Satgas PKH Berhasil Kuasai Kembali 3,3 Juta Hektare Hutan Negara dari Perkebunan Ilegal
    11 Gubri Sambut Baik Temuan Cadangan Migas di WK Rokan Hingga 724 Juta Barel
    12 Wagub Riau Sambut Kedatangan Pangdam XIX/Tuanku Tambusai
    13 BRK Syariah Gelar Health Talk Eksklusif, Beri Diskon Medis Untuk Nasabah Prioritas
    14 City Gas Tour 2025 PGN Hadir di 4 Kota Sumatera, Dorong Pemanfaatan Energi Bersih Gas Bumi
    15 BPTP Riau Dampingi Budidaya Labu Madu di Lapas Rumbai, Warga Binaan Dapat Ilmu Bertani
    16 Draf Naskah Akademik Daerah Istimewa Riau Dibahas di Jakarta
    17 PHR Tajak Sumur Eksplorasi Mustang Hitam, Langkah Strategis Perkuat Ketahanan Energi Nasional
    18 Komitmen Nyata Terapkan GRC dalam Bisnis, PGN Raih TOP GRC Award 2025
    19 Ketua Bawaslu Riau: Mengawal Demokrasi Tak Bisa Berhenti
    20 Gubri Respon Cepat Permasalahan Kabel Semrawut di Jembatan Siak I
    21 Bangun PLTS di SLB Rumbai: PHR Perkuat Pendidikan Inklusif dan Energi Bersih
    22 Birokrasi Riau Berbenah: ASN Dituntut Punya Standar Kinerja Tinggi
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau