BULETINSATU.com -- Kabukicho juga bisa disebut sebagai pusat hiburan terbaik di Jepang. Berbagai tempat menarik dapat ditemukan di sini, salah satunya adalah Museum Samurai. Museum Samurai Shinjuku merupakan saksi bisu dari cerita perwira Jepang dibangun sebagai tujuan untuk menghubungkan pengunjung dengan perjalanan samurai dari masa lalu. Tidak hanya dapat merasakan semangat para samurai bagi orang Jepang, Si pendiri museum juga ingin membagikan jiwa baru bagi wisatawan di mana samurai dapat meresap ke dalam kehidupan Jepang pada era modern.

Dengan berwisata di museum ini, kita dapat mempelajari beberapa hal yang mungkin masih baru di telinga kita. Berikut beberapa di antaranya.

Banyak orang salah mengartikan Samurai sebagai pedang. Padahal sebenarnya Samurai adalah sebutan bagi aristokrat Jepang dari golongan ksatria. Sedangkan pedang panjang yang biasa dipakai Samurai disebut katana.

Jika dilihat, bagian topeng Samurai ada yang dihiasi kumis. Bukan tanpa alasan, elemen tersebut dipasang untuk menciptakan kesan seram dan mengintimidasi lawan.

Di sini juga kita akan mengetahui mengapa seorang Samurai mencukur habis rambut bagian atas dahi dan sisa rambut yang ada diikat ke atas. Gaya rambut chonmage ini berfungsi menahan Kabuto tetap di posisinya saat bertarung. Juga agar Samurai tidak kepanasan karena memakai helm yang rapat.

Samurai memiliki posisi lebih tinggi dibanding Ninja, statusnya lebih tinggi di masyarakat. Prajurit aristokrat ini juga pemilik tanah dan menjadi pemimpin masyarakat. Sebagai sosok ksatria yang berjasa bagi perkembangan Jepang di masa feodal, klan Samurai dipimpin seorang Shogun. Sedangkan Ninja lebih berfungsi sebagai mata-mata dan pembunuh bayaran yang bekerja secara rahasia.

Di lantai 2 museum, pengunjung diajak melihat berbagai senjata yang digunakan Samurai. Selain katana, ada panah, tombak, maupun pedang kecil untuk harakiri. Mungkin tak banyak yang tahu, Samurai juga menggunakan senapan untuk bertempur. Sebab pada 1574, kapal Portugis terkena badai dan mendarat di Jepang. Saat itulah menjadi periode masuknya senjata api ke Jepang. (KK)