Kemasan Makanan Cepat Saji Ditemukan Picu Berbagai Penyakit
Jumat, 07-08-2020 - 12:36:23 WIB
Ilustrasi. Kemasan makanan seperti burger di restoran cepat saji mengandung bahan kimia beracun yang bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit. 
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Plastik pembungkus makanan, seperti burger, di restoran cepat saji ditemukan mengandung bahan kimia beracun yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Hal itu ditemukan dalam sebuah penelitian anyar yang digagas kelompok advokasi lingkungan Toxic-Free Future dan Mind the Store.

Laporan berjudul "Packaged in Polution: Are Food Chains Using PFAS in Packaging?" itu dirilis pada Kamis (6/8). Penelitian menemukan bahan kimia perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS) dalam kemasan yang umum digunakan untuk membungkus burger atau kentang goreng di sejumlah restoran cepat saji.

Tak hanya kertas plastik pembungkus, PFAS berkonsentrasi tinggi juga ditemukan di mangkuk atau wadah 'ramah lingkungan' yang digunakan oleh beberapa rantai kuliner di Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, tak semua pembungkus yang digunakan mengandung bahan kimia tersebut. Ada beberapa pembungkus yang dinyatakan aman.

PFAS merupakan zat kimia anti-air dan minyak yang banyak digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk kemasan makanan cepat saji, wajan anti-lengket, dan beberapa lainnya. PFAS tak dapat terurai di lingkungan. Burger dan kentang goreng adalah dua jenis makanan yang paling mungkin dikemas oleh kemasan yang mengandung PFAS.

Center for Disease and Prevention Control (CDC) AS telah mendefinisikan PFAS sebagai 'masalah kesehatan masyarakat'.

Melansir CNN, sejumlah bukti telah memperlihatkan bahaya PFAS terhadap tubuh. Beberapa penelitian selama dekade terakhir telah menemukan bahwa paparan PFAS dapat memicu sejumlah masalah kesehatan mulai dari kerusakan hati, gangguan kekebalan tubuh, gangguan endokrin, hingga kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Diabetes and Endocrinology menemukan, ada bahan kimia tertentu yang dapat menganggu proses endokron dengan merusak air mani dan meningkatkan kanker prostat pada pria, kanker payudara, sindrom ovarium polikistik, dan endometriosis pada wanita. Bahan kimia itu ditemukan juga dalam PFAS.

Selain itu, laporan CDC AS pada 2015 lalu juga pernah menemukan bahwa PFAS terdeteksi dalam darah 97 persen orang Amerika.

Ahli mikrobiologi Linda Birnbaum mengatakan bahwa hasil penelitian ini patut menjadi perhatian masyarakat. Masyarakat, lanjut dia, harus bisa memilih barang-barang apa yang akan digunakan atau tidak.

"Mungkin itu [hasil penelitian] adalah sesuatu yang perlu konsumen pikirkan. Apakah lebih penting membungkus makanan dengan PFAS untuk mencegah minyak berlebih? Atau, apakah kita akan membiarkan minyak itu, tapi tidak perlu menggunakan kemasan mengandung PFAS?" ujar Birnbaum.

Sebagai buntut dari hasil penelitian, sejumlah restoran cepat saji menyatakan akan mulai mengurangi penggunaan kemasan yang mengandung PFAS pada beberapa waktu mendatang. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Kemasan Makanan Cepat Saji Ditemukan Picu Berbagai Penyakit
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    02 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    03 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    04 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    05 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    06 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    07 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    08 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    09 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    10 Masih Ada Hujan di Riau
    11 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    12 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    13 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    14 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    15 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    16 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    17 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    18 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    19 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    20 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    21 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    22 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau