JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti para menteri dan pimpinan lembaga untuk mengantisipasi efek resesi ekonomi Jepang dan Inggris.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2) ini. Jokowi mengatakan kerangka ekonomi makro 2025 mendatang harus mengikuti situasi dan ketidakpastian ekonomi global.
"Kita tahu beberapa negara sudah masuk ke resesi seperti Jepang, Inggris yang baru saja masuk resesi itu sehingga antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian tapi optimisme dan kredibilitas harus tetap kita jaga," ucap Jokowi.
Jepang mengalami resesi setelah ekonomi kuartal III dan IV minus masing-masing 3,3 persen dan 0,4 persen. Inggris juga sama tercatat kontraksi pada perekonomian kuartal III 0,1 persen dan kuartal IV minus 0,3 persen.
Ia lantas meminta para pembantunya itu untuk melakukan penajaman fokus pemerintah pusat dan daerah. Menurut Jokowi, fokus itu bisa dilakukan dengan menyiapkan rencana jika ada gejolak dan krisis.
"Untuk fiskal 2025 transformasi ekonomi harus yang telah kita jalani selama 10 tahun terakhir. Sehingga kebijakan fiskal harus dukung transformasi ekonomi," imbuhnya.
Di sisi lain, Jokowi mengatakan rencana kerja pemerintah dan kebijakan fiskal 2025 merupakan jembatan untuk menjaga keseimbangan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Mantan wali kota Solo itu menuturkan kebijakan fiskal dan rencana kerja 2025 harus disiapkan sambil menunggu hasil perhitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil Pilpres kemarin, menjalankan APBN karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Jokowi juga mengingatkan agar para menteri dan pimpinan lembaga waspada dan memastikan masyarakat bisa beribadah dan tenang menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Oleh karena itu, Jokowi meminta mereka untuk menjaga persediaan pangan dan stabilitas harga, terutama bahan pokok.
"Dan juga percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jarlinson (jaring perlindungan sosial)," sambungnya.
Jokowi juga meminta para pembantunya untuk mengecek persiapan infrastruktur dan moda transportasi yang bakal digunakan masyarakat untuk mudik. Di sisi lain, ia optimis masalah mudik bakal berjalan lancar karena pemerintah sudah biasa menanganinya setiap tahun.
"Saya kira ini tiap tahun kita persiapan karena ini event tahunan," ucap Jokowi.(CNNINDONESIA.COM/JW)
Komentar Anda :