SEMARANG (BULETINSATU.COM) : BKKBN menyelenggarakan 'Gerakan Kembali ke Meja Makan' dengan sarapan bergizi bersama keluarga. Hal itu dilakukan dalam rangkaian merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia yang mengikuti kegiatan mengatakan bahwa kembali ke meja makan yang harus dipahami adalah filosofinya.
"Filosofi makan bersama itu yang harus dimaknai, adanya komunikasi bersama sesama anggota keluarga, jadi kalau ada masalah bisa dicarikan solusinya," ucapnya.
Dikatakan bahwa program gerakan kembali ke meja makan terus disosialisasikan kepada keluarga di Riau.
"Terus disosialisasikan kepada keluarga di Riau. Karena program ini bagus. Selain adanya komunikasi yang bagus juga untuk mencegah stunting karena hidangan yang ada di meja makan otomatis mencegah stunting," ujarnya.
Saat kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Diponegoro, Semarang itu disebutkan bahwa tujuan kegiatan adalah untuk merekatkan hubungan orang tua dengan anak. Sehingga diharapkan terciptanya keluarga yang harmonis dan sehat.
"Harus digaungkan terus menerus bahwa gerakan kembali ke meja makan itu penting. Untuk merekatkan antara anak dan orang tua dalam berkomunikasi secara rutin bukan melulu sibuk dengan kegiatan masing-masing," kata Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo saat menyampaikan sambutan pada kegiatan dalam rangkaian Harganas Ke-31 di Semarang, Jumat (28/6/2024).
Ia menilai saat ini waktu untuk berkumpul bersama keluarga menjadi amat terbatas. Padahal, menurutnya, komunikasi fisik menjadi sesuatu yang sangat menentukan keharmonisan rumah tangga.
"Ini agar hubungan emosional lebih kuat antara orang tua dan anak. Anak punya saluran untuk mencurahkan persoalan yang terpendam. Dan orang tua bisa membimbing anak-anak menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Orang tua juga mempunyai kesempatan untuk melihat perubahan perilaku anak termasuk ekspresi mereka," tuturnya.
Sebelumnya Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro Mayjen TNI Dedi Suryadi mengatakan senada dengan dokter Hasto. Ia menilai zaman sekarang sangat sulit menemukan keluarga yang masih mempertahankan gerakan ini. Untuk itu ia berharap dari berkumpul di meja makan, keluarga dapat bangun kembali keharmonisannya. Tentunya tanpa harus bermain gadget masing-masing.
"Karena saat ini yang terjadi adalah makan itu masing-masing. Ibu bapaknya juga anaknya makannya sendiri-sendiri apalagi dirumah sudah ada internet sudah masuk kamar masing-masing," kata Dedi.
Menurutnya harus ada paksaan melakukan gerakan ini. Tujuannya agar ada kerekatan satu sama lain. "Saya berharap gerakan kembali ke meja makan ini dapat menjadi pengingat tradisi keluarga. Tentunya akan pentingnya berkumpul bersama," harapnya. (rls/ad)
Komentar Anda :