KLHK: TMC Bantu Atasi Karhutla Riau dan Kalbar
Minggu, 07-03-2021 - 12:14:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersiap untuk melaksanakan rekayasa hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

TMC terbukti berhasil menjadi salah satu upaya paling efektif mencegah karhutla di tahun 2020, karena hasilnya dapat membasahi gambut, mengisi kanal, serta embung untuk membantu tim pemadam darat.

KLHK telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), dan Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi jelang musim panas di beberapa wilayah rawan karhutla serta potensi untuk dilakukannya rekayasa hujan bagi daerah-daerah yang akan mengalami bulan kering, atau curah hujan rendah dalam waktu dekat, seperti Riau dan Kalimantan Barat. 

“Pelaksanaan TMC di Provinsi Riau rencananya akan dimulai pada 9 Maret 2021 sedangkan di Provinsi Kalimantan Barat akan dilaksanakan mulai 11 Maret 2021," ungkap Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, R. Basar Manullang di Jakarta, Minggu (7/3/2021).

Menurut Basar, dalam rangka kesiapsiagaan dan mendukung pengerahan sumber daya, kedua pemerintah provinsi ini telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla, sehingga BNPB siap memberikan dukungan termasuk dalam upaya TMC. 

“Pesawat yang akan digunakan dalam penyemaian awan operasi TMC ini adalah Pesawat Casa 212-200 dan Pesawat CN-295 dukungan dari TNI AU. Posko operasi TMC akan berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan Lanud Soepadio Pontianak. Saat ini tim teknis sedang menyelesaikan proses pengangkutan bahan semai ke posko-posko operasi tersebut”, tambahnya. 

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa La Nina masih bertahan pada intensitas sedang atau moderate, sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) berada dalam fase netral. La nina masih akan bertahan pada level moderate dan berangsur menuju netral, pada semester I 2021, sedangkan IOD akan berada pada kisaran Netral. Pada bulan Maret – April 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan masih berpotensi mendapatkan curah hujan menengah – tinggi (200 – 500 mm/bulan), sedangkan sebagian besar Papua dan sebagian Sulawesi berpotensi mendapatkan curah hujan kategori  Tinggi - Sangat Tinggi (> 500 mm/bulan). Secara umum, bulan Mei 2021 diprakirakan fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

“Dalam analisis  bersama,  diperkirakan  bahwa  pada bulan Mei merupakan transisi musim hujan ke kemarau.  Oleh karena  itu  perlu  dilakukan langkah untuk mengantisipasi  tingkat  kekeringan  gambut  yang mudah terbakar  pada wilayah-wilayah tertentu. Mempertimbangkan kondisi tersebut, perlu untuk dilakukan TMC melalui rekayasa hujan pada awal bulan Maret”, ungkap Basar.

TMC dilakukan pada waktu tersebut karena pada bulan Maret masih terdapat awan potensial yang dapat disemai menjadi hujan. Ini sekaligus juga sebagai upaya mengurangi potensi terjadinya karhutla di beberapa daerah yang dalam beberapa waktu ini mengalami kejadian karhutla. Terlebih masih di masa pandemi COVID-19 dan menjelang bulan Ramadhan untuk menjamin agar masyarakat tidak mendapatkan dampak yang menyulitkan akibat dari karhutla dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Presiden RI telah memberikan arahan untuk pengendalian karhutla tahun 2021 diantaranya untuk selalu melakukan pengecekan secara konsisten tinggi muka air gambut, kanal, dan embung dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Keberadaaan teknologi yang memungkinkan kemampuan membaca tanda-tanda alam harus betul-betul dioptimalkan. KLHK bersama BMKG, BPPT, BNPB, TNI AU, pemerintah daerah serta dukungan pakar iklim dari akademisi terus mengembangkan penerapan teknologi yang mendukung upaya pencegahan karhutla ini.

“TMC terus didorong menjadi salah satu upaya permanen dalam pengendalian karhutla. TMC dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan melalui aktivitas penyemaian awan (cloud seeding). Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat sengaja diinjeksikan langsung ke dalam awan agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalam awan segera dimulai. Dengan kata lain, penyemaian awan bertujuan untuk mempercepat proses tumbukan dan penggabungan butir air di dalam awan sehingga terjadi hujan”, pungkas Basar. (MCR)



 
Berita Lainnya :
  • KLHK: TMC Bantu Atasi Karhutla Riau dan Kalbar
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Manajemen PHR Lepas Pekerja Berangkat Haji Ke Tanah Suci
    02 Sajikan Mie Sagu Goreng 3.500 Porsi, Provinsi Riau Kembali Pecahkan Rekor MURI
    03 Dua Hari Pelaksanaan Bazar UMKM BBI/BBWI Transkasi Mencapai Rp850 Juta
    04 Konser Lancang Kuning Carnival, Armand Maulana Apresiasi Pj Gubri SF Hariyanto
    05 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan dan Angin Kencang
    06 Pj Gubri Tinjau Bazar UMKM, Antusiasme Tinggi, Pengunjung Capai 65.000 Orang
    07 Rencana Impor 3,6 Juta Ton Beras Disebutkan Mendag Karena Cuaca Ekstrem
    08 Daftar Lengkap Top Skor Piala Asia U-23 2024
    09 Pembukaan Gebyar Gernas BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Pekanbaru Berlangsung Meriah
    10 Akhir Pekan, Hujan di Hampir Sebahagian Besar Wilayah Riau
    11 Kemendagri Apresiasi Perhatian Pj Gubri ke Pemerintahan Desa
    12 Pj Ketua TP-PKK Buka Bazar UMKM BBI/BBWI
    13 Pj Gubri SF Hariyanto, Bagikan Motor Untuk Kades dan BPD se-Riau
    14 136 Desa di Kabupaten Bengkalis Implementasikan Siskeudes-Link Melalui CMS BRK Syariah
    15 Gernas BBI/BBWI, 3.500 Mie Sagu Disiapkan Untuk Pecahkan Rekor MURI
    16 Netanyahu Stres soal Surat Penangkapan dari ICC, Ancam Balas Palestina
    17 Pemerintah Ingin Percepat Investasi Swasembada Gula
    18 STY Blak-blakan Soal Penurunan Performa Timnas Indonesia U-23
    19 Hari ini Gebyar BBI BBWI dan Carnival Lancang Kuning Digelar di Pekanbaru
    20 Shin Tae-yong Apresiasi Perjuangan Skuad Garuda Muda
    21 Gebyar BBI / BBWI Dibuka Hari Ini, Waspada Hujan Akan Guyur Pekanbaru
    22 Jelang Indonesia vs Irak, Ini Harapan Shin Tae-yong untuk Wasit
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau