Menkes Ungkap Alasan Beli Jutaan Vaksin Sebelum Izin BPOM
Sabtu, 09-01-2021 - 12:12:00 WIB
Vaksin Sinovac. (Foto: ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kondisi yang tidak ideal membuat Indonesia membeli ratusan juta vaksin sebelum izin BPOM keluar. Ia mengatakan Indonesia bersama seluruh negara lainnya menargetkan bisa memvaksin 70 persen warga.

"Karena kondisi vaksin di dunia itu tidak ideal. Total penduduk dunia ada 7,8 miliar. Kalau semua pemerintah dunia tahu mereka menargetkan 70 persen dari 7,8 miliar, sekitar 5,5 miliar," kata Menteri Budi dalam diskusi daring, Sabtu (9/1).

Dia menegaskan kalau satu orang butuh dua dosis maka butuh 11,1 miliar dosis vaksin padahal produksi vaksin hanya 6,2 miliar dosis.

Di sisi lain, 6,2 miliar dosis tersebut juga digunakan untuk memproduksi vaksin-vaksin lain seperti TBC, polio, campak, rubella, dan penyakit lainnya yang tidak bisa dihentikan begitu saja.

"Apabila kita bisa mengurangi setengah aja, 3,1 miliar per tahun fasilitas capacity existing dipakai untuk pasien Covid sambil menunggu pabrik baru yang sekarang sedang cepat dibangun. Itu artinya 11 miliar bisa dicapai sekitar 3,5 tahun," tutur Budi.

Ia pun mengatakan hal itu membuat negara-negara maju menggunakan taktik ijon terkait vaksin-alias bayar lebih dahulu sebelum vaksin diproduksi.

Oleh sebab itu, negara-negara maju pada November 2020 disebut telah 'mengamankan' 4,7 miliar dosis vaksin. 
"Jadi kebayang kalau ada negara berkembang seperti Pakistan, Bangladesh yang penduduknya ratusan juta dan di Desember sadar ada vaksin dan pesan. Mereka mesti nunggu paling 2 tahun lagi baru dapat," ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia menilai Indonesia beruntung bisa masuk sejak awal sehingga sudah bisa mengamankan vaksin baik yang pasti maupun opsi sekitar 626 juta dari 426 juta yang dibutuhkan.

Ia pun menekankan alasan pembelian vaksin dari banyak produsen disebabkan tak ada satupun perusahaan yang mampu menyuplai vaksin sebanyak itu.

Vaksin-vaksin tersebut berasal dari Sinovac 125 juta dosis dengan opsi penambahan 100 juta dosis, Novavax 50 juta dengan opsi 80 juta dosis, serta AstraZeneca 50 juta dengan opsi 50 juta dosis.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah menantikan finalisasi negosiasi bersama Pfizer untuk 50 juta dosis. "Sehingga kita bisa secure sekitar 275 juta dosis sudah pasti."

(CNI)




 
Berita Lainnya :
  • Menkes Ungkap Alasan Beli Jutaan Vaksin Sebelum Izin BPOM
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Meningkat Dari Tahun Lalu, Transaksi Bazar UMKM BBI Riau Capai Rp3,08 Miliar
    02 Pendaftaran Panwascam Baru Resmi Dibuka.
    03 Niger Usir Tentara AS di Pangkalan Militer, Kini Diduduki Rusia
    04 Harga Minyak Merangkak Naik Gara-gara Saudi Kerek Harga
    05 Seperti Indonesia U-23, Guinea U-23 Diperkuat Bintang Tim Senior
    06 PHR Gelar Talk Show Bertajuk Tuan Dukung Puan, Bentuk Komitmen Dukung Kesetaraan Gender
    07 Gebyar BBI - BBWI dan Lancang Kuning Carnival Dihadiri Puluhan Ribu Penonton
    08 Cuaca Cerah Berawan, Namun Masih Ada Potensi Hujan
    09 Transaksi Kuliner Lokal Riau Penyumbang Terbesar Bazar UMKM
    10 Manajemen PHR Lepas Pekerja Berangkat Haji Ke Tanah Suci
    11 Sajikan Mie Sagu Goreng 3.500 Porsi, Provinsi Riau Kembali Pecahkan Rekor MURI
    12 Dua Hari Pelaksanaan Bazar UMKM BBI/BBWI Transkasi Mencapai Rp850 Juta
    13 Konser Lancang Kuning Carnival, Armand Maulana Apresiasi Pj Gubri SF Hariyanto
    14 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan dan Angin Kencang
    15 Pj Gubri Tinjau Bazar UMKM, Antusiasme Tinggi, Pengunjung Capai 65.000 Orang
    16 Rencana Impor 3,6 Juta Ton Beras Disebutkan Mendag Karena Cuaca Ekstrem
    17 Daftar Lengkap Top Skor Piala Asia U-23 2024
    18 Pembukaan Gebyar Gernas BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Pekanbaru Berlangsung Meriah
    19 Akhir Pekan, Hujan di Hampir Sebahagian Besar Wilayah Riau
    20 Kemendagri Apresiasi Perhatian Pj Gubri ke Pemerintahan Desa
    21 Pj Ketua TP-PKK Buka Bazar UMKM BBI/BBWI
    22 Pj Gubri SF Hariyanto, Bagikan Motor Untuk Kades dan BPD se-Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau