Kipas Angin Tak Aman Digunakan Saat Udara Sedang Kering
Selasa, 06-08-2019 - 10:58:04 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Penggunaan kipas angin saat suhu tinggi dan kelembaban rendah menurut sebuah studi baru-baru ini mengatakan tidak aman. Peneliti menemukan bahwa ketika indeks panas atau yang mengukur suhu dan kelembaban udara relatif rendah, kipas angin bisa menaikkan tekanan darah, suhu tubuh dan mempercepat detak jantung.

Beberapa lembaga kesehatan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan untuk tidak menggunakan kipas angin dalam panas ekstrim (heatwave) kerena kipas meningkatkan kerja tubuh untuk menurunkan suhunya.

Peneliti dari University of Sydney mengatakan temuannya ini dapat membantu mencegah masyarakat mengalami dehidrasi atau heat stroke selama gelombang panas terjadi. 

Dikutip dari Daily Mail, penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine merekrut 12 peserta laki-laki untuk menguji suhu rektal, ketegangan kardiovaskular atau denyut jantung dan tekanan darah serta risiko dehidrasi atau laju keringat seluruh tubuh.

Tim menemukan bahwa dalam kondisi panas dan lembab dengan suhu sekitar 133 Fahrenheit atau 56 celcius, kipas angin membantu menurunkan suhu tubuh inti, detak jantung dan tekanan darah. Tetapi dalam kondisi yang sangat panas dan kering, bahkan dengan indeks panas sekitar 40 derajat celsius, penggunaan kipas angin bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan heat stroke.

Sangat disarankan untuk tidak menggunakan kipas angin ketika suhu lebih tinggi dari 35 celsius. 

"Hanya ketika suhu udara sangat tinggi dan kelembaban sangat rendah, kipas akan merusak, yang dapat dilihat dalam kondisi kering seperti Phoenix atau Las Vegas di AS, atau Adelaide di Australia Selatan," tutur peneliti dikutip dari Daily Mail.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otoritas kesehatan di negara yang sedang mengalami gelombang panas untuk mengeluarkan satu pedoman agar tidak terjadi gangguan kesehatan jangka panjang pada penduduk khususnya di Amerika Serikat dan Eropa. 

Untuk penelitian di masa depan, tim berencana untuk melihat keefektifan metode pendinginan yang berbeda yang dapat dengan mudah digunakan selama gelombang panas. (DTC)



 
Berita Lainnya :
  • Kipas Angin Tak Aman Digunakan Saat Udara Sedang Kering
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Mantan Bupati Inhil Wafat, Pj Gubri Sampaikan Dukacita Mendalam
    02 Musim Hujan Diprakirakan Berlangsung Sampai Akhir April
    03 Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Laporan THR
    04 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
    05 Nasabah BRK Syariah Ikuti Silaturahmi dan bimbingan Jemaah Calon Haji
    06 AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-Kampus
    07 Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 T
    08 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    09 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    10 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    11 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    12 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    13 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    14 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    15 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    16 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    17 Masih Ada Hujan di Riau
    18 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    19 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    20 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    21 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    22 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau