Sejarawan: PKI Dukung Pancasila, Partai-partai Islam Tidak
Rabu, 30-09-2020 - 23:47:20 WIB
PKI Batavia Commisariat Meeting, 1925. (Foto: Wikimedia Commons)

TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) mendukung Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam Sidang Konstituante 1957.

Asvi menjelaskan bahwa agenda sidang Konstituante kala itu ingin merancang Undang Undang Dasar negara yang definitif termasuk di dalamnya penentuan dasar negara Indonesia. Saat itu, penentuan dilakukan melalui voting.

Dalam momen itu, kata Asvi, sejumlah partai seperti PNI, PKI dan lainnya memilih Pancasila sebagai dasar negara. Sementara partai-partai berasaskan Islam memiliki pilihan yang berbeda.

"Saya tidak ingin ini jadi kehebohan baru lagi. PKI dalam Sidang Konstituante 1957 menetapkan dasar negara memang mendukung Pancasila, sementara partai-partai Islam memilih Islam sebagai dasar negara," kata Asvi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/9).

Meski demikian, Sidang Konstituante berakhir buntu dan gagal menghasilkan keputusan karena voting tidak memenuhi kuorum. Konstituante akhirnya dibubarkan Presiden Sukarno melalui Dekrit 5 Juli 1959, sekaligus menandai kembali berlakunya UUD 1945 dengan dasar negara Pancasila.

"Tidak ada pihak yang mendapat jumlah suara 2/3 dari keseluruhan," kata Asvi.

Terpisah, sejarawan Satriono Priyo Utomo menjelaskan ideologi PKI adalah marxisme-leninisme. Meski demikian, kata dia, PKI di bawah pimpinan Dipa Nusantara Aidit menganut ideologi Marxisme-Leninisme yang disesuaikan dengan konteks ke-Indonesia-an.

"Jadi ada sesuatu yang beda Marxisme-Leninsme versi Aidit harus di-Indonesiakan, harus sesuai dengan kondisi Indonesia. Apakah ini sama dengan Pancasila atau enggak? Saya enggak bisa menyimpulkan ke sana. Karena memang Pancasila produk zamannya. Dan pemikiran Marxisme-Leninisme Aidit itu juga merespons zamannya," kata alumnus Magister Ilmu Sejarah UI itu.

Senada dengan Asvi, Satrio juga menyatakan bahwa PKI memang mendukung Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam Sidang Konstituante 1957. Penulis buku Politik Dipa Nusantara ini menjelaskan, PKI mendukung dasar negara Pancasila sebagai strategi politik Aidit mendekati Sukarno dan sebagai langkah suksesi konsep Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasakom).

"Jadi representasi dari politik kompromistis yang kemudian dijalankan PKI, Aidit khususnya, bicara grand design dari kampanye politiknya Bung Karno soal Nasakom," kata Satrio.

Berdasarkan wawancara antara Aidit dengan wartawan Solichin Salam yang pernah diterbitkan majalah Pembina pada 12 Agustus 1964, Aidit menyatakan bahwa PKI menentang pemretelan terhadap Pancasila.

PKI, kata Aidit, menerima Pancasila secara keseluruhan. Menurutnya, Pancasila dapat berfungsi sebagai alat pemersatu dengan menerimanya secara keseluruhan.

Aidit juga menyatakan semua sila yang terkandung dalam Pancasila sama pentingnya. PKI juga menerima sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam rangka Pancasila sebagai satu-kesatuan utuh. Menerima sila Ketuhanan, kata Aidit, Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama. Dan sebaliknya, lanjut dia, juga tidak boleh ada paksaan beragama.

Sebelumnya, putri presiden pertama RI Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri juga menyebut PKI menganut ideologi Pancasila. Hal itu dia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club bertajuk 'Ideologi PKI Masih Hidup', Selasa (29/9). (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Sejarawan: PKI Dukung Pancasila, Partai-partai Islam Tidak
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Laporan THR
    02 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
    03 Nasabah BRK Syariah Ikuti Silaturahmi dan bimbingan Jemaah Calon Haji
    04 AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-Kampus
    05 Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 T
    06 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    07 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    08 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    09 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    10 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    11 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    12 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    13 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    14 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    15 Masih Ada Hujan di Riau
    16 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    17 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    18 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    19 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    20 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    21 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    22 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau