Survei KPAI: Guru Tak Interaktif selama Belajar dari Rumah
Senin, 27-04-2020 - 23:55:13 WIB
KPAI menyebut berdasarkan hasil survei banyak guru tak melakukan interaksi dengan siswa selama belajar dari rumah di tengah pandemi virus corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut mayoritas siswa menyatakan tak ada interaksi yang dilakukan guru selama kegiatan belajar dari rumah di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal itu berdasarkan hasil survei terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebanyak 79,9 persen siswa mengaku tak ada interaksi sama sekali kecuali memberikan tugas dan menagih tugas, tanpa ada interaksi belajar seperti tanya jawab langsung atau aktivitas guru menjelaskan materi.

"Hanya 20,1 persen responden menyatakan ada interaksi [antara siswa dan guru]. Namun sebanyak 79,9 persen responden menyatakan tidak ada interaksi sama sekali," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti melalui konferensi video, Senin (27/4).

Survei ini melibatkan 1.700 responden siswa, dari jenjang SMA hingga TK di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota. Survei menggunakan teknik multistage random sampling yang dilakukan dalam kurun waktu 13 April sampai 20 April 2020.

Dari siswa yang menyebut guru berinteraksi selama belajar dari rumah itu, komunikasi dilakukan menggunakan sarana pesan singkat atau aplikasi pesan 87,2 persen, zoom meeting 20,2 persen, video call WhatsApp 7,6 persen dan telepon 5,2 persen.

Selama kegiatan belajar dari rumah ini, sebanyak 73,2 persen siswa merasa berat mengerjakan tugas dari para guru. Sementara 26,8 persen mengaku tidak berat dengan penugasan yang diberikan para guru.

Tugas yang paling tidak disukai siswa antara lain, membuat video sebanyak 55,5 persen, menjawab soal dalam jumlah banyak 44,5 persen, merangkum bab materi 39,4 persen, dan harus menuliskan soal yang ada di dalam buku cetak sebanyak 25,6 persen.

Kesulitan yang dihadapi siswa selama belajar di rumah, yakni 77,8 persen tugas menumpuk karena guru lain juga memberikan tugas, 42,2 persen tak memiliki kuota internet, 15,6 persen tak memiliki peralatan yang dibutuhkan, dan 37,1 persen waktu belajar yang sempit.

Dari survei ini, 76,7 persen responden menyatakan tidak senang belajar dari rumah, sementara 23,3 persen menyatakan senang.

Menurut 81,8 persen responden selama PJJ berjalan 4 minggu, para guru lebih menekankan pada sebatas pemberian tugas, bahkan jarang yang menjelaskan materi, diskusi ataupun tanya jawab.

Kemudian 43 persen responden ada pemberian materi dari guru dengan menggunakan aplikasi zoom meeting, sedangkan 17,9% ada tanya jawab, baik melalui aplikasi zoom maupun melalui WhatsApp dan video call. Sedangkan 11,3% responden menyatakan ada diskusi antara guru dan siswa.

Retno mengatakan dalam survei ini, para responden menginginkan adanya pengurangan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Sebanyak 14,3 persen siswa tak mau membayar SPP, 56,6 persen mau membayar separuh, dan 29,1 persen mau membayar utuh.

Menurutnya, para siswa juga memberikan usulan dalam kegiatan belajar dari rumah ini. Di antaranya, 50,9 persen responden meminta kurangi tugas, sehari 1 saja dan penugasan menjawab soal cukup 5 soal.

Sebanyak 56,7 persen meminta guru jangan hanya memberikan tugas melulu, tetapi harus ada penjelasan secara daring. Kemudian 52,8 persen mengusulkan kepada pemerintah untuk menggratiskan internet, karena PJJ dengan daring membutuhkan kuota yang sangat besar.

Kebijakan belajar dari rumah diterapkan di sebagian besar daerah Indonesia sejak pandemi virus corona (Covid-19). DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang memutuskan melakukan kegiatan belajar dari rumah.

Kemdikbud sendiri sudah menyesuaikan beberapa regulasi dengan situasi pandemi virus corona. Misalnya penggunaan dana BOS untuk kuota internet, sampai program belajar dari rumah di TVRI untuk siswa tanpa akses internet. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Survei KPAI: Guru Tak Interaktif selama Belajar dari Rumah
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    02 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    03 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    04 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    05 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    06 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    07 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    08 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    09 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    10 Masih Ada Hujan di Riau
    11 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    12 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    13 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    14 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    15 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    16 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    17 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    18 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    19 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    20 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    21 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    22 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau