Pemerintah Hati-Hati dan Tak Mau Latah soal 'Lockdown'
Minggu, 15-03-2020 - 22:44:26 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, mengatakan keputusan untuk menutup akses atau lockdown karena covid-19 atau penyakit virus corona di Indonesia membutuhkan pertimbangan yang tepat dan hati-hati.

Untuk itu pemerintah tak mau menetapkan lockdown, hanya karena negara lain melakukan langkah tersebut.

"Kita harus hati-hati betul dengan ini. Tidak latah-latahan. Punya kehormatan menentukan negara kita sendiri. Jadi enggak kemudian, kenapa enggak ngikut seperti itu. Ya karena kita negara merdeka, enggak harus mengikuti mereka," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Minggu (15/3).

Yuri mengatakan Indonesia sudah memiliki banyak tim ahli yang turut mempertimbangkan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah.

Ia pun menyatakan perkara langkah lockdown bukan hanya soal kesehatan, namun melibatkan banyak persoalan di luar aspek tersebut.

Ia juga mengaku pemerintah tidak pernah menempatkan lockdown sebagai opsi penyelesaian wabah covid-19 di Indonesia. Hal ini salah satunya berkaca pada pengalaman sejumlah negara yang menerapkan lockdown. Begitu juga dengan situasi lockdown di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.

"Korea Selatan sendiri setelah memutuskan lockdown kasusnya tidak terkendali. Ingat kita tidak akan menutup suatu daerah dan membiarkan daerah itu penularan sampai habis. Tapi segera mencari sumber penyebaran dan isolasi," tambahnya.

Sejumlah negara di dunia mulai memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran wabah corona tidak terkendali. Lockdown dilakukan oleh Italia, Denmark, Iran, China, Korea Utara, Mongolia dan empat kota di Spanyol dan ibu kota Manila di Filipina.

Presiden Joko Widodo sendiri menyatakan belum mempertimbangkan lockdown sebagai opsi di Indonesia. Begitu juga dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang mengatakan tak ada opsi lockdown untuk Indonesia. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Hati-Hati dan Tak Mau Latah soal 'Lockdown'
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Musim Hujan Diprakirakan Berlangsung Sampai Akhir April
    02 Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Laporan THR
    03 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
    04 Nasabah BRK Syariah Ikuti Silaturahmi dan bimbingan Jemaah Calon Haji
    05 AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-Kampus
    06 Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 T
    07 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    08 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    09 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    10 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    11 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    12 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    13 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    14 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    15 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    16 Masih Ada Hujan di Riau
    17 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    18 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    19 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    20 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    21 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    22 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau