Perkokoh Kedaulatan Energi, PHR dan TNI Gelar Apel Siaga Pengamanan Objek Vital Nasional di Rumbai
BHARABAS MEDIA, PEKANBARU – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Apel Siaga Pengamanan Instalasi Strategis Nasional di Kompleks PHR Rumbai, Senin (01/12/25). Apel ini memperkuat kesiapan pengamanan energi nasional sesuai arahan Kementerian Pertahanan RI.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayor Jenderal TNI Agus Hadi Waluyo, dan diikuti sejumlah unsur Forkopimda Riau turut hadir, termasuk perwakilan Polda Riau dan Pemerintah Provinsi, menandai kuatnya sinergi lintas lembaga dalam keamanan objek vital.
Dalam apel tersebut, Kodam XIX/Tuanku Tambusai menurunkan 380 personel gabungan dari berbagai satuan elit, termasuk Arhanud 13/PBY, Kikav 6/RBT, Pomdam, Denmadam, serta dukungan personel dari Polda Riau, Satpol PP, BPBD, dan Damkar.
Adapun bentuk pengamanan yang diberikan, yakni dengan pola pengamanan kolaboratif. Pengamanan dilakukan melalui penjagaan fisik dan patroli yang diatur berdasarkan tingkat kerawanan setiap instalasi. Langkah ini memastikan seluruh objek vital migas berada dalam kondisi aman dan terkontrol.
“Saya yakin pelaksanaan pola pengamanan ini mampu menjamin rasa aman bagi perusahaan, sehingga menciptakan kenyamanan dan kelancaran operasional. Dengan keamanan yang terjaga, seluruh kegiatan perusahaan—termasuk distribusi BBM dan pasokan energi lainnya—dapat berjalan optimal untuk mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat,” katanya
TNI juga menyiagakan sejumlah Alutsista taktis untuk mengantisipasi ancaman terhadap instalasi migas. Di antaranya dua unit Ranpur Anoa, dua unit Rudal MMS, kendaraan taktis Maung MV3, serta kendaraan pengawalan khusus.
Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo menegaskan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan negara, termasuk kedaulatan energi. Ia menilai sinergi TNI, Polri, dan PHR menjadi kunci dalam mencegah potensi gangguan terhadap operasional migas nasional. “Keberhasilan pengamanan bukan hanya diukur dari tidak adanya gangguan, tetapi dari kemampuan kita mencegah gangguan itu sendiri,” kata Agus dalam amanatnya.
Agus menambahkan bahwa keamanan objek vital Pertamina merupakan bagian dari kedaulatan negara yang wajib dijaga. Ia berharap pelaksanaan pengamanan strategis dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan memastikan operasi migas berjalan lancar.
Sejak alih kelola pada Agustus 2021, PHR WK Rokan telah memberikan kontribusi lebih dari Rp115 triliun kepada negara. Dengan area operasi seluas 6.400 km² dan lebih dari 12.600 sumur aktif di tujuh kabupaten/kota, aspek keamanan menjadi pilar utama keberlanjutan industri migas di Riau.
Sementara itu, General Manager PHR WK Rokan, Andre Wijanarko, menegaskan bahwa Wilayah Kerja Rokan menjadi penopang utama produksi energi Indonesia. Ia menyebut keamanan operasi berbanding lurus dengan ketahanan energi nasional.
“Kami mengapresiasi dukungan penuh dari TNI dan Polri. Sinergi ini memastikan operasi PHR berjalan aman sehingga kami dapat mengejar target produksi nasional,” tutup Andre. (rls/pri)
Komentar Anda :