BPS: Cabai Merah dan Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama Inflasi Riau
Selasa, 07-10-2025 - 13:07:47 WIB

TERKAIT:
   
 

BHARABAS MEDIA, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 5,08 persen pada September 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 111,17. Kenaikan harga terutama disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.


Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menyebutkan inflasi terjadi karena dorongan harga pada delapan kelompok pengeluaran utama.


“Inflasi year on year di Riau mencapai 5,08 persen karena adanya kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran seperti perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik 11,02 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat 10,79 persen,” kata Asep Riyadi, Selasa (7/10/2025).


Ia menambahkan, inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 6,43 persen dengan IHK 111,07, sedangkan inflasi terendah tercatat di Pekanbaru sebesar 4,63 persen dengan IHK 110,40.


“Tekanan harga di Tembilahan cukup tinggi karena pengaruh distribusi barang dan biaya logistik, terutama pada komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras,” jelas Asep.


Secara bulanan (month to month/m-to-m), Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,11 persen, sedangkan secara tahunan berjalan (year to date/y-to-d) tercatat 3,92 persen.


Berdasarkan hasil pemantauan harga di empat kabupaten/kota, inflasi y-on-y disebabkan oleh kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran.


Selain perawatan pribadi dan makanan, kelompok yang turut mengalami kenaikan adalah pendidikan (4,59 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,97 persen), kesehatan (2,33 persen), pakaian dan alas kaki (1,96 persen), perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,90 persen), serta transportasi (0,76 persen).


Tiga kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami penurunan harga atau deflasi, yaitu perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,70 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,41 persen, serta informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,19 persen.


Beberapa komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi y-on-y antara lain cabai merah, emas perhiasan, bawang merah, daging ayam ras, ayam hidup, beras, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin.


Sedangkan komoditas yang menekan inflasi (memberi andil deflasi) antara lain kentang, bawang putih, ikan nila, bensin, telepon seluler, dan angkutan udara.


Untuk inflasi bulanan (m-to-m), komoditas penyumbang terbesar antara lain cabai merah, emas perhiasan, ayam hidup, dan jeruk. Sementara itu, bawang merah, buncis, ketimun, dan kentang memberikan andil terhadap penurunan harga bulanan.


Asep menuturkan, tekanan inflasi pada September 2025 masih cukup kuat, terutama karena permintaan masyarakat yang meningkat di tengah pasokan komoditas pangan yang belum sepenuhnya stabil.


“Faktor cuaca dan distribusi masih memengaruhi pasokan sejumlah bahan pokok di pasar. Untuk menekan inflasi ke depan, koordinasi antardaerah dan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi sangat penting, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya.


Asep juga menekankan bahwa inflasi di Riau masih harus diwaspadai, meski berada dalam tren moderat. "Kita tetap perlu berhati-hati terhadap komoditas bergejolak seperti cabai, bawang, dan daging ayam yang sensitif terhadap perubahan pasokan,” tambahnya. (rls/pri) 




 
Berita Lainnya :
  • BPS: Cabai Merah dan Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama Inflasi Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Plt Gubri Benarkan KPK Geledah Kantor Gubernur
    02 Plt Gubernur Riau Pastikan Asesmen PTP Lanjut Sesuai Aturan, Tes Kompetensi Mulai Hari Ini
    03 PGN Bangkitkan Semangat Pahlawan Lewat Edukasi Safety dan Penanaman Pohon di Desa Pinang Sebatang Timur
    04 Lanjutkan Penyidikan KPK Geledah Kantor Gubernur Riau
    05 Peringatan Hari Pahlawan Di Riau, Plt Gubri Ajak Teladani Nilai Nilai Perjuangan Pahlawan
    06 Lawan Serangan Siber hingga Teror, PHR dan Aparat Gabungan Solid Amankan Obvitnas Dumai
    07 BPJN Riau Tak Temukan Kerusakan Signifikan, Jembatan Siak II Relatif Aman Dilalui
    08 Meski Ekonomi Dunia Melambat, Namun OJK Menilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Tetap Terjaga.
    09 Pemprov Ajukan Penambahan Kuota Bio Solar 89 Ribu KL
    10 Tingkatkan Layanan Energi Masyarakat, PGN Dorong Pemanfaatan CNG
    11 Pemprov Riau dan Aparat Penegak Hukum Perkuat Sinergi Cegah Peredaran Narkoba
    12 Pertamina Hulu Energi Hadirkan Upstream Force, Ajak Mahasiswa Kenali Dunia Hulu Migas
    13 Pemprov Riau Tunjuk Plt Kadis PUPR-PKPP Riau dan Ganti 10 Plt Kepala OPD Lainnya
    14 Pemprov Riau Tegaskan Komitmen Dukung Program Strategis Nasional
    15 LAMR Keluarkan Warkah Petuah, Serukan Keteguhan dan Ketenangan Hadapi Kasus Hukum Gubernur Riau
    16 Plt Gubri SF Hariyanto Tegaskan Pelayanan Publik di Riau Tetap Berjalan
    17 Kilang Pertamina Dumai dan Sungai Pakning Berhasil Kumpulkan 600 Kantong Darah untuk Masyarakat
    18 Tancap Gas, PGN Mulai Bangun Titik Injeksi Biomethane di Pagardewa
    19 Plt Gubernur Riau SF Hariyanto Bantah Soal Keterlibatannya Dalam Kasus OTT Abdul Wahid
    20 Sinergi Amankan Blok Rokan, Satgas Migas Tegaskan Dukung Penuntasan Isu Perambahan Duri Field
    21 Generasi Happy dari Tri Kembali Hadir! Ajak Anak Muda Indonesia Wujudkan Pensi Impian Bareng Idola
    22 PHE Perkuat Eksplorasi di Kawasan Timur Indonesia Melalui Penandatanganan Farm Out Agreement Blok Bobara
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau