PEKANBARU -- Trend negatif terus terjadi, PSPS Riau, kembali gagal meraih kemenangan di laga kandang, setelah ditahan imbang oleh tim tamu PSMS Medan, dengan skor 1-1, pada lanjutan Liga II Pegadaian, Minggu (15/10), di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Tambahan 1 poin ini tidak membuat posisi PSPS beranjak dari juru kunci klasemen sementara.
PSPS Riau memiliki asa untuk meraih poin penuh di kandang, setelah unggul lebih dulu 1-0 di babak pertama hingga akhir babak kedua. Namun sayang petaka ditambahan waktu 4 menit membuat kemenangan PSPS Riau yang sudah di depan mata harus sirna, setelah pemain belakang PSPS Bambang Tri, melakukan pelanggaran fatal di dalam kotak pinalti pada menit 93.
Wasit yang memimpin pertandingan melihat langsung pelanggaran dilakukan oleh Bambang Tri, yang menarik striker PSMS di dalam kotak pinalti berawal dari tendangan pojok. Wasit pun langsung menunjuk titik putih, sebagai hadiah bagi PSMS untuk menyamakan kedudukan.
Pemain senior Ayam Kinantan Rahmat Hidayat yang ditunjuk sebagai algojo pinalti, dengan tenang menjebol gawang PSPS dan merubah skor menjadi 1-1. Supardi Cs mencoba untuk bangkit namun sayang waktu yang hanya tersisa satu menit tidak mengubah kedudukan 1-1 hingga peluit panjang ditiup wasit.
Pelatih PSPS Riau, Ridwan Saragih yang baru tiga hari memimpin Supardi Cs menggantikan Jan Saragih ini, kecewa dengan keputusan wasit yang telah mencuri kemenangan PSPS Riau yang sudah di depan mata. Ia menilai pinalti yang diberikan wasit tidak berdasar, dan merugikan PSPS. Mantan pelatih PSMS ini pun mendoakan wasit.
“Untuk permainan pertandingan PSPS melawan PSMS, saya apresiasi seluruh pemain saya, yang kedua bangga dengan seluruh pemain saya. Doa terbaik kepada wasit yang memimpin sore ini, semoga wasit tetap dalam lindungan, doa terbaik bagi wasit hari ini,” ujar Ridwan Saragih.
“Masalah wasit ini masalah peraturan yang tau wasit, kalau saya sekolah, sekolah pelatih sepakbola. Jadi wasit mungkin beranggapan keputusan yang benar. Pelanggaran dimana, bolanya dimana dan pinaltinya di mana. Mungkin kita mengadu keputusan wasit, ini mungkin ini saya tidak tau mengadukan dimana,” tambahnya.
Dijelaskan Ridwan, walaupun ia baru tiga hari memimpin latihan PSPS, namun pemainny semua menjalankan seluruh istruksi yang diberikan. Bahkan PSPS memimpin terlebih dahulu dibabak pertama melalui gol yang diciptakan oleh Asril.
“Semu pemain menjalankan permainan dengan benar, walaupun baru tiga hari saya memimpin. Makanya saya berterimakasih kepada pemain, sehingga sukses menciptakan satu gol, dan pertandingan dirusak oleh wasit, mungkin agak sulit diterima,” tegas Ridwan.
Terpisah, pelatih PSMS Miftahudin Mikson, mengaku puas denagn hasil yang diraih anak-anak asuhnya. Ia yang baru saja menggantikan Ridwan Saragih sebagai pelatih PSMS ini, mengakui berat untuk meraih poin di kandang PSPS. Mengingat Ridwan Saragi sudah paham cara bermain PSMS setelah lima kali memimpin PSMS.
“Ini pertandingan berat, artinya bahwa pelatihan PSPS ini yang tau banyak tentang PSMS dan bisa membuat kesulitan bagi tim kami. Tapi hasil akhir patut kami syukuri, apapun yang terjadi dilapangan kami dapat pembelajaran yang bagus. Saya ucapkan terimakasiy kepada pemain saya, kemudian salut dan bangga untuk adik saya Ridwan Saragi, semoga betah di PSPS Riau,” ucap pelatih Ayam Kinantan ini.(mcr/pri)
Komentar Anda :