PEKANBARU -- Benarkah Malam Jumat Disunnahkan hubungan suami istri? Sudah awam di masyarakat Muslim yang menganggap Sunnah Rosul melakukan hubungan intim dengan istri di malam Jumat. Lalu bagaimana menurut ulama mengenai hubungan suami istri pada malam Jumat?
Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat dalam rubrik Konsultasi Fiqih dikutip dari laman rumahfiqih menjelaskan, keutamaan melakukan jima atau berhubungan suami istri pada malam Jumat didasarkan pada pengertian dari hadits tentang fadhilah atau keutamaan mandi janabah di pagi hari Jumat, yaitu untuk melakukan shalat Jumat.
Hal itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً
Artinya: Siapa yang mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. (HR. Al-Bukhari Muslim)
Menurut Ustadz Ahmad Sarwat, dari dalil itu kemudian sebagian ulama mengembangkan kesimpulan bahwa ada isyarat untuk melakukan jima' pada malam harinya. Karena disunnahkan mandi janabah di pagi harinya. Namun sebagian ulama lainnya tidak menyimpulkan seperti itu. Dalam pandangan mereka, mandi yang disunnahkan itu bukan mandi janabah, melainkan mandi yang khusus disyariatkan di hari Jumat terkait dengan akan dilakukannya shalat Jumat.
Dalil yang menyebutkan bahwa siapa yang melakukan jima' di malam Jumat sama dengan membunuh orang yahudi, ternyata tidak ditemukan haditsnya yang shahih serta bersambung sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW.
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual &Tradisi Islam Jawa menjelaskan selain membaca doa sebelum berhubungan suami istri, juga perlu mengetahui waktu yang tepat serta adab dan etikanya.
Waktu terbaik berhubungan intim menurut Islam penting diketahui suami istri agar mendapat ketenangan dan keberkahan. Imam Syafii menyatakan, waktu terbaik untuk berhubungan atau bersetubuh adalah malam Senin, malam Kamis, dan malam Jumat. Hal ini karena Rasulullah SAW melakukannya pada malam-malam tersebut.
Sedangkan waktu ideal untuk berhubungan intim setelah shalat Isya atau sesudah shalat subuh. Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki yang beriman untuk menggauli istrinya dengan cara yang baik. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 223:
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman. Adab Berhubungan Suami Istri Syariat Islam memberikan beberapa adab yang menjadikan jima' itu bukan sekedar kesenangan, tetapi juga menjadi ibadah tersendiri, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adabnya.(int/pri)
Komentar Anda :