BULETINSATU.com -- Meski terbilang jarang digunakan, ada beberapa jenis makanan yang terasa kurang tanpa kehadiran bawang bombay. Tumis sayur, salad, sup, terasa lebih nikmat berkat bawang bombay.
Bawang bombay termasuk keluarga allium bersama bawang putih juga bawang merah. Ukurannya yang besar dan kandungan air lebih banyak, membuat aktivitas mengiris bahan pangan satu ini serasa perjuangan.
Akan tetapi, di balik air mata dari aktivitas mengiris bawang bombay, Anda dapat mendapatkan sejumlah manfaat untuk tubuh.
Sebagaimana dikutip dari Good Housekeeping, bawang bombay berukuran sedang mengandung 44 kalori, 13 gram karbohidrat, 1 gram protein, 2,5 gram serat, 6 gram gula, kurang dari 1 gram lemak total juga mineral (potasium dan magnesium) dan vitamin (vitamin C dan vitamin B6).
Dari kandungan nutrisi ini, tersimpan aneka manfaat bawang bombay untuk kesehatan. Apa saja?
1. Meningkatkan kesehatan jantung
Konsumsi bawang bombay bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung. Kandungan antioksidannya mampu melawan peradangan, menurunkan trigliserida dam menurunkan kadar kolesterol.
Semuanya akan menurunkan risiko penyakit jantung juga kardiovaskular secara keseluruhan.
Dilansir Healthline, sifat antiinflamasi yang kuat bisa membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan melindungi dari pembekuan darah. Bawang bombay mengandung quercetin, komponen flavonoid yang ampuh melawan inflamasi.
Sebuah studi pada 70 orang yang kelebihan berat badan dan tekanan darah tinggi menemukan dosis 162 miligram ekstrak bawang dengan quercetin per hari, secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik 3-6 mmHg dibanding plasebo.
2. Menguatkan imun
Dalam bawang bombay berukuran sedang mengandung 11 miligram vitamin C. Vitamin C mampu menguatkan sistem imun.
Tidak hanya itu, kemampuan melindungi tubuh dari penyakit pun dilengkapi dengan kandungan komponen fitokimia bawang.
3. Menurunkan risiko kanker
Konsumsi bahan pangan dengan kandungan allium berhubungan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker termasuk kanker perut dan kanker usus besar (kolorektal).
Tinjauan pada 26 studi menunjukkan konsumsi sayuran dengan allium, 22 persen lebih rendah didiagnosis kanker perut daripada yang mengonsumsi lebih sedikit.
Aktivitas antikanker pada bawang bombay ini berkat kandungan sulfur dan flavonoid khususnya fisetin dan quercetin. Antioksidan ini memang dikenal mampu melawan pertumbuhan tumor.
"Sayuran berallium seperti bawang bombay dan bawang putih, kaya akan antioksidan dan dianggap memiliki efek antiinflamasi," jelas Sassos, spesialis bidang nutrisi onkologi.
"Mereka menyediakan senyawa organosulfur yang dapat mengurangi risiko kanker tertentu termasuk kanker prostat. Mereka membuat tambahan yang sangat baik untuk diet antikanker."
4. Bantu kontrol gula darah
Bawang bombay baik dikonsumsi untuk mereka yang memiliki diabetes atau prediabetes. Studi pada 42 orang dengan diabetes tipe 2, menunjukkan konsumsi 100 gram bawang bombay merah segar mengurangi kadar gula puasa sekitar 40 mg/dl setelah 4 jam.
5. Meningkatkan kepadatan tulang
Mendukung kesehatan, kekuatan dan kepadatan tulang tidak hanya dengan konsumsi produk susu. Bawang bombay terbukti mampu memberikan manfaat serupa.
Studi pada perempuan menopause menunjukkan konsumsi 100 milliter jus bawang bombay setiap hari selama 8 minggu mampu meningkatkan kepadatan tulang.
Para ahli meyakini bawang bombay mengurangi tekanan oksidatif, meningkatkan kadar antioksidan dan mengurangi penurunan kepadatan tulang sehingga menurunkan risiko osteoporosis.
6. Menyehatkan pencernaan
Serat pada bawang bombay mampu menyehatkan pencernaan. Serat akan jadi makanan buat bakteri baik di usus sehingga pencernaan terjaga dan membantu menguatkan imun dalam waktu bersamaan.
Sebuah meta-analisis pada 2018 menemukan serat pada bawang bombay (juga pada bawang putih, gandum, dan kacang kacangan) lebih efektif memberi makan mikroba usus daripada serat dari bahan pangan lain.
7. Sumber antioksidan
Antioksidan merupakan komponen yang mampu melawan proses oksidasi. Oksidasi adalah proses kerusakan sel dan berkontribusi pada sejumlah penyakit. Bawang bombay menawarkan lebih dari 25 jenis antioksidan flavonoid.
Pada bawang bombay merah, misalnya, mengandung antosianin atau pigmen tumbuhan yang memberi warna merah pada bawang.
Berbagai studi membuktikan konsumsi pangan yang kaya akan antosianin memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah.
(CNI)
Komentar Anda :