Alasan Makan Perlahan Bisa Turunkan Berat Badan
Senin, 25-01-2021 - 08:54:09 WIB
Ilustrasi. Makan dengan lambat bisa jadi salah satu cara untuk menurunkan berat badan. (Kaboompics)

TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Banyak orang menyarankan untuk makan secara perlahan. Salah satu pasalnya, makan secara perlahan dapat menyehatkan sekaligus membantu menurunkan berat badan. Kenali alasan makan perlahan dapat menurunkan berat badan.

Siapa pun ingin menurunkan berat badannya. Berat badan ideal menjadi tanda tubuh yang sehat. Anda bisa makan secara perlahan demi mendapatkan berat badan yang sehat.

Betapa tidak, makan dengan cepat diklaim dapat menambah berat badan. Mengutip Healthline, faktanya seseorang yang kerap makan dengan cepat 115 persen lebih mungkin mengalami obesitas.

Sebuah studi pada 4 ribu orang dewasa paruh baya menemukan, orang yang makan dengan cepat cenderung mengalami kenaikan berat badan menerus sejak usia 20 tahun.

Alih-alih makan cepat, Anda disarankan untuk makan secara perlahan. Makan secara perlahan dapat membantu Anda makan dalam porsi yang lebih sedikit.

Nafsu makan sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus akan menekan hormon ghrelin, yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.

Hormon-hormon tersebut memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya bagi Anda untuk berhenti makan. Proses ini umumnya memakan waktu sekitar 20 menit. Dengan demikian, makan secara perlahan membuat Anda makan lebih sedikit makanan.

Penurunan asupan kalori juga jadi alasan makan perlahan lainnya untuk menurunkan berat badan. Sebuah penelitian membandingkan orang dengan berat badan normal dan kelebihan berat badan yang makan dengan kecepatan berbeda. Kedua kelompok ditemukan mengonsumsi lebih sedikit kalori selama makan dengan kecepatan lambat.

Selain itu, semua peserta penelitian juga merasa kenyang lebih lama setelah makan secara perlahan. Hanya sedikit dari mereka yang kembali merasa lapar 60 menit setelah makan perlahan.

Yang lebih baru, studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open juga menemukan hal yang sama. Studi menyoroti strategi penurunan berat badan yang paling memberikan hasil. Berdasarkan data dari hampir 60 ribu orang, tiga perilaku seperti makan perlahan, memangkas camilan setelah makan malam, dan tidak makan dalam waktu dua jam setelah tidur, dikaitkan dengan tingkat obesitas yang lebih rendah dan lingkar pinggang yang lebih kecil.

Mengutip Times, studi ini mengamati orang-orang dengan diabetes tipe-2 di Jepang. Selama pertemuan, mereka dimintai informasi soal pola dan gaya makan mereka. Lebih dari setengahnya mengaku makan dengan kecepatan normal, sepertiganya mengaku makan cepat. Dan hanya sekitar 7 persen yang makan perlahan.

Dibandingkan dengan mereka yang makan cepat, mereka yang makan dengan kecepatan normal memiliki kemungkinan 29 persen lebih kecil untuk mengalami obesitas. Orang yang makan perlahan 42 persen lebih kecil mengalami obesitas.

Para peneliti menyebut, makan cepat telah dikaitkan dengan gangguan toleransi glukosa dan resistensi insulin, yang dapat memengaruhi metabolisme dan pembakaran lemak. Pemakan cepat dapat terus menambah porsi makan meski mereka telah mengonsumsi kalori yang cukup. Sementara pemakan lambat merasa kenyang dengan lebih sedikit makanan secara keseluruhan.

Dengan berbagai alasan makanan perlahan di atas, Anda dapat mencoba melakukannya demi menurunkan berat badan. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Alasan Makan Perlahan Bisa Turunkan Berat Badan
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 PT Arara Abadi Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera Utara
    02 Panen 2 Ton Ikan Patin, Lapas Pekanbaru Tunjukkan Kemandirian Warga Binaan
    03 Peti Pendingin Jenazah Bantuan dari Riau Tiba di RSUD Lubuk Basung Agam
    04 Bersama Pertamina Peduli, PGN Pasok Logistik Dapur Umum dan Instalasi Darurat Air Bersih untuk Korban Bencana Sumatera
    05 Bersama Pertamina Peduli, PGN Pasok Logistik Dapur Umum dan Instalasi Darurat Air Bersih untuk Korban Bencana Sumatera
    06 PHR Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Bermunajat Demi Pemulihan Area Terdampak Banjir Sumatera
    07 Elevasi Naik, PLTA Koto Panjang Pastikan Operasional Waduk Masih dalam Batas Aman
    08 Pemprov Riau Galang Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
    09 Hadapi Musim Hujan: Riau Siagakan 2 Eskavator Amfibi dan 6 Motor Greder di Lokasi Rawan Bencana
    10 Pemerintah Pacu Pemulihan Sumatra: Listrik, Telekomunikasi, dan Logistik Diperbaiki dalam Waktu Singkat
    11 Rakor Lanjutan, KPK dan BRK Syariah Perkuat Tatakelola dan Pencegahan Korupsi
    12 Cabor Apresiasi Iskandar Hoesin, Ketua KONI Pertama Talangi Pembinaan Atlet Mencapai Rp2 M
    13 Wali Kota Pekanbaru Lantik Ingot Ahmad Hutasuhut sebagai Pj Sekdako
    14 BRK Syariah Salurkan Donasi dan Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumatera
    15 Pemprov Riau Siagakan Alat Berat untuk Antisipasi Terjadi Bencana
    16 Syukuran Milad ke-5, Klinik Utama Amanah Riau Kepri Salurkan Santunan ke Panti Asuhan
    17 Pemprov Riau Datangkan 1 Ton Cabai Merah Dari Sleman, Dijual Rp58 Ribu per Kg
    18 Laka Lantas Riau Turun 33% di Operasi Zebra Lancang Kuning
    19 Pemprov Riau dan Kejati Riau Teken MoU Pelaksanaan Pidana Kerja Sosial
    20 Resmi Ditetapkan: Pemprov Riau Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Hingga 31 Januari 2026
    21 Kilang Pertamina Dumai dan Pangkalan Brandan Fokus pada Evakuasi Warga, Distribusi Air Bersih, dan Layanan Medis
    22 Plt Gubri Apresiasi Kadisnaker dan Perusahaan Atas Suksesnya Pelaksanaan Riau Job Fair 2025
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau