Alasan Nyamuk Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia
Rabu, 19-08-2020 - 11:29:36 WIB
Nyamuk adalah hewan paling mematikan di seluruh dunia. Hal ini diungkapkan Bill Gates saat mosquito week sekaligus untuk peringatan Hari Nyamuk Sedunia. (Pixabay)
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Bill Gates, Pendiri Microsoft dalam blog pribadinya GatesNotes menyebut bahwa nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia. Hal ini diungkapkannya sebagai bagian dari Mosquito Week. Untuk diketahui setiap tanggal 20 Agustus diperingati sebagai Hari Nyamuk Sedunia. 

Dia mengatakan nyamuk jauh lebih mematikan daripada hiu terbesar sekalipun.

Gates Gates menuturkan sebagian besar kematian akibat malaria terjadi di negara-negara termiskin di dunia. Penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk terus berlangsung meski terjadi pandemi virus corona Covid-19.

"Nyamuk tidak mempraktikkan jarak sosial. Mereka juga tidak memakai masker. Saat Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, penting untuk diingat bahwa hewan paling mematikan di dunia belum berhenti selama pandemi ini," ujar Gates dikutip dari CNET.

Namun sebenarnya ini bukanlah hal baru. Sejak beberapa tahun lalu, nyamuk memang sudah 'dinobatkan' jadi hewan paling mematikan di dunia.

Mengutip laman Barcelona Institute for Global Health, pada 2017 lalu, serangga kecil ini membunuh setidaknya 700 ribu orang tiap tahunnya.

Apa yang membuat nyamuk jadi hewan mematikan di dunia? Perlu diketahui, yang membuatnya berbahaya adalah kemampuannya menularkan virus atau parasit lain yang menyebabkan penyakit mematikan. Ada banyak jenis penyakit yang ditularkan pun bermacam-macam, termasuk malaria, demam berdarah, Japanese ensefalitis, sampai zika.

Setiap tahun, malaria saja, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles, membunuh 400.000 orang (terutama anak-anak) dan melumpuhkan 200 juta lainnya selama berhari-hari. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk lainnya termasuk demam berdarah, yang menyebabkan 50 hingga 100 juta kasus per tahun di seluruh dunia, demam kuning, yang memiliki angka kematian tinggi, atau Japanese ensefalitis, yang menyebabkan lebih dari 10.000 kematian per tahun, sebagian besar di Asia.

Mengutip CDC, dalam 30 tahun terakhir, kasus demam berdarah di seluruh dunia telah meningkat 30 kali lipat. Empat puluh persen populasi dunia, sekitar 3 miliar orang, tinggal di daerah dengan risiko demam berdarah. Dengue seringkali menjadi penyebab utama penyakit di area berisiko.

Kemampuan mereka membawa virus dan penyakit ini didukung pula dengan kemampuan adaptasi mereka yang tinggi. Nyatanya, nyamuk sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan intervensi apa pun yang kita gunakan untuk melawannya.

Misalnya, Aedes aegypti yang menjadi vektor demam kuning, zika, demam berdarah, dan lain-lain, telah beradaptasi dengan sangat baik pada lingkungan perkotaan. Nyamuk ini dapat bertelur di berbagai wadah di luar dan di dalam ruangan. Banyak spesies nyamuk, termasuk Anopheles, telah mengembangkan ketahanan terhadap berbagai insektisida yang banyak digunakan dan telah mengubah kebiasaan makan mereka untuk menghindari kelambu dan rumah yang disemprot insektisida.

"Nyamuk adalah makhluk yang sulit dihadapi. Mereka terus-menerus menghindari apa pun yang kami coba lakukan terhadap mereka," kata ahli entomologi ISGlobal, Krijn Paaijmans.

Ada lebih dari 2.500 spesies nyamuk, dan mereka ditemukan di setiap wilayah di dunia kecuali Antartika. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Alasan Nyamuk Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Sinergi Pendampingan Hukum, BRK Syariah Teluk Kuantan Teken MoU dengan Kejari Kuansing.
    02 Bulog Pastikan Stok Beras Riau Aman Hingga 8 Bulan ke Depan
    03 Paslon Wakil Gubernur SF Hariyanto Janji Beri Hadiah Pembangunan Jembatan dan Jalan di Meranti
    04 PHR Dukung Program Perhutanan Sosial Desa Siarang Arang Rohil
    05 Waspada Hujan Diiringi Petir dan Angin Kencang Dapat Terjadi di Kota Pekanbaru
    06 Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Hadiri Kampanye SF Hariyanto, Meranti Bersatu Siap Menangkan Bermarwah
    07 Wahid-Hariyanto Siap Tuntaskan untuk Penataan Masjid An Nur
    08 Wahid-Hariyanto Tampil Memukau di Debat Pilgubri
    09 Berikan Layanan Untuk Nasabah Prioritas BRK Syariah Tandatangani MoU Dengan KPJ Ampang Putri Hospital Malaysia
    10 BRI RO Pekanbaru Peringati Hari Sumpah Pemuda, Maju Bersama Indonesia Raya
    11 PHR Tingkatkan Kapasitas Pemuda Lewat Pelatihan Juru Las
    12 BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hari ini, Waspada Hujan dan Angin Kencang Dapat Terjadi Di sebahagian Wilayah di Riau
    13 BRK Syariah Siap Bantu Pembiayaan ASN yang Akan Memasuki Masa Purna
    14 PHR Capai Tonggak Baru dalam Pengembangan Migas Non-Konvensional di Blok Rokan
    15 Perjalanan Zurriyati, Anak Petani yang Mendapatkan Beasiswa Prestasi PHR
    16 Misuri Alihkan Dukungan ke Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Bermarwah
    17 Ikhtiar PHR Tingkatkan Kapasitas SDM Pemuda Untuk Indonesia Emas
    18 Riau Blast Team Turunkan Dua Atlet Tinju pada Kejuaraan Rookie Fight Battle Royal di Jakarta
    19 Minim Hujan di Riau, Waspada Titik Panas Bermunculan
    20 Cawagub Riau SF Hariyanto Siap Bantu Tuntas Persoalan Infrastruktur di Kuansing
    21 Belum Usai Siklon Tropis Trami, Muncul Kong-Rey, BMKG Perkirakan 1 Pekan Kedepan Minim Hujan
    22 BKKBN Riau Berikan Layana KB di Bakti Sosial Akbar 2024
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau