Api Jargas Tak Sepanas LPG? Ini Penjelasannya
Jumat, 31-10-2025 - 08:26:07 WIB
BHARABAS MEDIA, PEKANBARU — Sejumlah warga penerima manfaat program Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga sering mengeluhkan api yang dihasilkan dari gas bumi tidak sepanas gas LPG. Kondisi ini membuat sebagian dari mereka merasa waktu memasak, menjadi lebih lama dari biasanya.
Menanggapi hal tersebut, Area Head PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Area Pekanbaru, Charly Simanullang, mengatakan keluhan seperti itu memang kerap muncul dari pelanggan. Namun, secara teknis, panas api dipengaruhi oleh pengaturan bukaan spuyer atau penutup aliran bahan bakar pada kompor gas.
“Api yang dianggap kecil biasanya karena spuyer belum dibuka maksimal. Semakin besar bukaan spuyer, semakin banyak gas yang keluar, maka api pun akan lebih besar dan panas,” jelas Charly, Senin, 20 Oktober 2025.
Dia mengibaratkan prinsip kerja itu sama seperti menggunakan kayu bakar. Jika kayu yang digunakan lebih banyak, maka nyala api akan lebih besar dan panas merata ke seluruh panci, sehingga masakan lebih cepat matang. Namun, konsekuensinya adalah bahan bakar yang dibutuhkan juga meningkat.
Lebih lanjut, Charly menjelaskan bahwa secara umum gas bumi dan LPG memang memiliki karakteristik berbeda. LPG terdiri dari campuran gas propana dan butana yang dicairkan dengan tekanan tinggi agar mudah disimpan dalam tabung berukuran kecil.
Sementara itu, gas bumi merupakan gas metana yang dialirkan langsung ke rumah tangga melalui pipa distribusi tanpa perlu proses pencairan. “Kalor yang dihasilkan LPG memang sedikit lebih besar dibanding gas bumi, tetapi dalam uji coba di lapangan, waktu memasak antara keduanya hampir sama,” ujar Charly.
Dia menegaskan, PGN telah melakukan serangkaian uji lapangan untuk memastikan bahwa kualitas gas bumi tetap memenuhi standar keamanan dan efisiensi bagi kebutuhan rumah tangga.
Charly berharap masyarakat pengguna Jargas rumah tangga tidak khawatir dan bisa menyesuaikan penggunaan kompor dengan pengaturan spuyer yang tepat agar hasil api optimal. “Gas bumi ini aman, efisien, dan ramah lingkungan,” tutupnya. (rls/pri)
Komentar Anda :