SELATPANJANG -- Sebagai tindak lanjut Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI), BKKBN Riau dan pemerintah kabupaten kepulauan meranti, mengadakan rapat rekonsiliasi percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten kepulauan meranti, di kota Selatpanjang (20/7).
Dalam pidatonya Bupati Kepulauan Meranti, H. M. Adil SH. MM, menyampaikan komitmennya untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten kepulauan meranti yang masih di atas rata-rata pravelensi stunting riau yakni 23%, dimana angka pravelensi riau 22.3% (Berdasarkan riset SSGI RI 2021).
“Saat ini angka stunting di kepulauan meranti masih berada di atas angka Provinsi yakni 23%, sehingga ini menjadi perhatian serius bagi kita di sini. Tim satgas telah dibentuk mulai dari tingkat Kabupaten yang diketuai langsung oleh wakil bupati, camat di tingkat kecamatan serta kader PKK di tingkat desa,” sebut Adil.
Kemudian Adil juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menganggarkan dana dalam APBD yang cukup besar untuk kegiatan ini. Sehingga tidak ada alasan bagi meranti untuk tidak mampu mencapai angka pravelensi stunting yang telah dicanangkan.
Sebagai ketua satgas penurunan stunting tingkat kabupaten kepulauan meranti yang terkenal dengan kota penghasil sagu tersebut, AKBP H. Asmar, menyampaikan komitmennya untuk mempercepat penurunan angka stunting.
“Kami bertanggung jawab menyampaikan, mengkoorsinasikan serta mengevaluasi seluruh daftar penurunan stunting secara konvergen maka dari itulah hari ini dilaksanakan rapat konsiliasi percepatan penurunan stunting sebagai tindak lanjut dari upaya yang dilakukan selama ini,” terangnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini timnya telah melakukan koordinasi RAN PASTI dari pusat dan secara perlahan telah berjalan dan diharapkan akan mempercepat penurunan pravelensi stunting di kabupaten kepulauan meranti hingga 14% pada tahun 2024 bahkan hingga nol kasus.
Di tempat yang sama kepala perwakilan bkkbn Provinsi riau , Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Kabupten kepulauan meranti yang telah begitu responsif terhadap segala upaya yang direncanakan untuk mencapai target Indonesia menuju 14% Pravelensi Stunting pada tahun 2024 mendatang.
“Saya selaku kepala perwakilan bkkbn Provinsi riau mengapresiasi dan berterima kasih kepada bupati, wakil bupati dan jajarannya, seluruh pemerintah kabupaten meranti yang sangat mendukung program percepatan penurunan stunting, salah satunya ditandai dengan ditunjuknya wakil bupati sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting di Kabupten meranti,” tuturnya.
Lebih lanjut Mardalena juga menyampaikan Perpres No. 72 Tahun 2021 merupakan landasan bagi kebijakan percepatan penurunan stunting. Ia berharap agar upaya yang dilakukan dengan menunjuk wabup di tingkat Kabupten, camat di tingkat kecamatan serta kader PKK di tingkat desa, sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting, angka stunting di Kabupten kepulauan meranti dapat segera turun.
Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan penandatanganan nota kesempahaman antara bkkbn riau dan pemerintah kabupaten kepulauan meranti yang juga dihadiri oleh Unsur Forkopimda serta OPD KB, camat camat serta anggota satgas percepatan penurunan stunting kabupaten kepulauan meranti.(AD)
Komentar Anda :
