PEKANBARU - Pertamina Hulu Rokan bersama mitra pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Riau konsisten mendukung pemerintah dalam penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya Provinsi Riau.
Melalui program PHR Peduli Stunting (Penting), PHR dan PKBI Riau mendorong penguatan kapasitas Kader Posyandu dalam pengelolaan rumah produksi Pangan Olahan Untuk Makanan Tambahan (PMT).
Tidak hanya kader Posyandu, pelatihan pengelolaan rumah produksi PMT ini juga diikuti 50 peserta yang terdiri dari kader PKK dan kader Kampung KB, dalam rentang waktu Agustus hingga September 2024.
Selain pengelolaan rumah produksi PMT, PHR dan PKBI meningkatkan Penyuluhan Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di empat kabupaten/ kota di Riau: Siak, Bengkalis, Kampar dan Pekanbaru.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PHR guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam mengelola PMT yang bergizi, tentunya sesuai standar serta mendukung usaha mikro kecil menengah agar lebih mandiri.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media pencegahan stunting, di mana PKBI Riau berperan sebagai mitra Pertamina Hulu Rokan. Kami berkolaborasi, karena pencegahan stunting memerlukan dukungan dari semua pihak pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat,” kata Koordinator Perencanaan dan Program PKBI Daerah Riau Kuntum Khaira dikutip Jumat (27/09/24).
Melalui kolaborasi Pentahelix, program ini bertujuan untuk mencapai Zero Stunting di daerah tersebut. Dalam konteks ini, PKBI Riau berkomitmen mendukung program stunting melalui berbagai kegiatan, termasuk pemberian PMT kepada kelompok sasaran seperti balita stunting atau beresiko stunting dan ibu hamil dengan risiko kekurangan energi kronis (KEK) atau risiko tinggi, kegiatan rutin posyandu, penyegaran kader posyandu, pengadaan perlengkapan posyandu, pengadaan media KIE stunting, dan pengadaan alat produksi PMT.
“Pelatihan ini tidak hanya memperkuat informasi dan pengetahuan tentang gizi, tetapi juga meningkatkan keterampilan dalam pembuatan PMT. Kami berharap ibu-ibu peserta dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam menghasilkan makanan tambahan yang bergizi bagi anak-anak,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi para kader menambah informasi terbaru mengenai gizi dan cara efektif memproduksi PMT. Setelah pelatihan ini, diharapkan para kader dapat lebih siap dalam mengatasi masalah stunting di lingkungan mereka.
Pelatihan pengelolaan rumah produksi PMT sudah terlaksana di Kampung Melayu, Pekanbaru, Desa Pulau Lawas, Kampar, Kecamatan Kandis dan Kelurahan Air Jamban, Duri, Bengkalis.
Kelurahan Air Jamban mengucapkan terima kasih atas kepada PHR dan PKBI Riau dalam mendukung Program Pencegahan Stunting. Diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kelurahan Air Jamban.
“Kami sangat berharap agar seluruh ibu kader dapat mengikuti program ini dengan penuh semangat dan keseriusan. Partisipasi aktif dari para ibu kader sangat penting agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kegiatan ini dapat diterapkan dengan efektif di lapangan,” ungkap Dedi selaku Sekretaris Kelurahan Air Jamban.
Dengan semangat gotong royong, kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Provinsi Riau. PHR dan PKBI Riau berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat di Provinsi Riau. (rls/pri)
Komentar Anda :