PEKANBARU -- Kegiatan implementasi aplikasi ELSIMIL yang diselenggarakan oleh BKKBN Riau dilaksanakan pada kamis (9/6) di ruang rapat salah satu hotel berbintang di area sudirman pekanbaru.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta remaja, terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui dukungan dan komitmen pemangku kepentingan dan penentu kebijakan (Stakeholders) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di provinsi riau.
Hal ini dinyatakan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si, saat membuka secara resmi acara implementasi ELSIMIL Tingkat Provinsi Riau. Dikatakan Mardalena bahwa percepatan penurunan angka stunting hingga ke angka 14% sesuai amanat presiden RI, tidak bisa diselesaikan sendiri oleh satu pihak dalam hal ini BKKBN, dibutuhkan kerjasama lintas sektor serta pihak lainnya.
“Bapak Ibu yang kami hormati, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting ini, BKKBN tiak bisa bekerja sendiri, kami perlu dukungan, kita perlu konvergensi semua lintas sektor terkait karena berdasarkan hasil survey SSGI 2021 untuk pravelensi angka stunting riau, kita masih berada diangka 22.3 persen. Dan ini masih di atas rata rata yang diperkenankan oleh WHO yakni under 20%, sementara pemerintah Indonesia mencanangkan angka maksimal 14%,” jelasnya.
Guna mempercepat capaian angka yang dicanangkan, telah dihadirkan aplikasi ELSIMIL (aplikasi Elektronik siap nikah siap hamil), yang akan menjadi media untuk menscreening calon pasangan usia subur (PUS) yang akan menikah sebagai antisipasi munculnya generasi stunting. ELSIMIL akan memberikan informasi lengkap data pasangan calon pengantin, seperti berat badan, lingkar lengan atas, serta kondisi kesehatan PUS tersebut.
“Pencegahan stunting dari hulu dengan berbasis keluarga yaitu kepada calon penganting melakukan screening dan pemeriksaan kesehatan maka pemerintah telah menghadirkan aplikasi ELSIMIL. Nah tentu dalam hal ini khusunya kemenag dan dinas kesehatan bersama dengan OPD KB Kabupaten Kota. Karena ELSIMIL ini merupakan aplikasi untuk mendeteksi dini resiko kepada calon tersebut apakan dia beresiko melahirkan keturunan stunting. Dan ini akan dipantau oleh tim pendamping keluarga yang telah dibentuk,” sambung Mardalena.
Guna penguatan komitmen bersama makan pada acara tersebut juga dilaksanakan penanda tanganan nota kesepahaman (MoU) antar berbagai pihak seperti perwakilan wali umat agama budha provinsi riau, parisada hindu, badan kerjasama gereja-gereja riau, majelis agama konghu tju riau, assosiasi institusi pendidikan riau, perhimpunan pakar gizi dan pangan Indonesia riau, persagi riau,dan lainnya. Perjanjian nkerjasama ini akan dilanjutkan dengan melakukan kerja nyata di lapangan untuk mempercepat penurunan angka stunting di provinsi riau. (AD)
Komentar Anda :