Adaptasi Kebiasaan Baru, Pemprov Riau Akan Terus Edukasi Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
PEKANBARU -- Pada masa adaptasi kebiasaan baru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama stakeholder akan terus mengedukasi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Ia menjelaskan bahwa edukasi tersebut dengan mensosialisasikan 4M kepada masyarakat, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution, saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pembagian masker secara serentak, kampanye jaga jarak dan hindari kerumunan se Provinsi Riau, di Halaman Metropolitan City Pekanbaru, Kamis (10/09/20).
"Pemprov Riau bersama Pemda, Forkopimda, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh adat, pelaku usaha dan lainnya akan terus mensosialisasikan 4 M," ujarnya.
Edy Natar mengatakan, penegakan protokol kesehatan sudah selayaknya menjadi perhatian bersama. Ungkapnya, kebijakan pemerintah untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 menjadi salah satu solusi menjaga produktivitas keselamatan masyarakat.
Ia menerangkan, Presiden RI juga telah menyampaikan arahan terkait adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah menciptakan kondisi yang ketat terhadap protokol kesehatan.
"Tidak semua masyarakat kita disiplin dengan protokol kesehatan. Apalagi banyak informasi hoax yang muncul akibat teknologi informasi terkait Covid-19 ini," katanya.
Wagubri menambahkan, untuk menekan kasus terkonfirmasi Covid19 di Riau, pemerintah telah menerapkan sistem 3 T yaitu tracing, testing dan treatment.
Dijelaskannya, untuk tracing, Pemprov Riau melalui Dinas Kesehatan akan melakukan pelacakan kepada pasien terkonfirmasi, tidak hanya kepada keluarganya namun juga kepada teman-teman dan lingkungannya.
Kemudian untuk testing, akan dilakukan pemeriksaan melalui uji swab di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad untuk memastikannya. Sedangkan yang terakhir adalah treatment atau pengobatan terhadap pasien.
"Sudah 60.959 spesimen diperiksa di laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad, artinya kita telah memenuhi standar WHO. Semakin banyak tes semakin cepat kita tahu apakah seseorang terkonfirmasi Covid-19 atau tidak," ucapnya. (MCR)
Komentar Anda :