JAKARTA -- Eks Bek Timnas Indonesia, Charis Yulianto, menilai pemusatan latihan (TC) di Kroasia penting untuk mengevaluasi ketahanan fisik dan mental skuad Garuda Muda.
Charis menyebut persiapan Timnas Indonesia U-19 selama tiga pekan yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, belum cukup untuk menyatukan tim yang diisi 30 orang. Terlebih ada beberapa wajah baru yang dipanggil ke Timnas, seperti dua pemain keturunan; Elkan Baggott dan Jack Brown.
"Untuk menyatukan pemain di tim tidak bisa hanya 2-3 minggu, perlu waktu panjang untuk mendalami pemain. Tapi saya yakin, Shin Tae Yong sudah tahu gambaran dan hasil yang diinginkan," ucap Charis kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/9).
Menurut Charis, butuh proses panjang yang cukup lama untuk bisa membentuk Timnas U-19 yang tangguh. Ia yakin, Shin Tae Yong tidak akan keliru dalam memutuskan pemain yang dipanggil dan dibawa ke Kroasia.
"Saya yakin tim ini akan berkembang dengan baik. Persiapan di Kroasia bakal dilakukan dengan baik. Turnamen uji coba di sana bakal jadi bahan evaluasi, itu yang penting dilakukan di Kroasia," sebutnya.
Uji coba pertandingan yang bakal dilakoni Timnas Indonesia U-19 di Kroasia, lanjut Charis, belum bisa memperlihatkan kondisi tim yang diinginkan Shin Tae Yong sepenuhnya. Garuda Muda bakal mengikuti International U-19 Friendly Tournament bersama dengan tuan rumah Kroasia, Arab Saudi dan Bulgaria.
Selain itu, uji coba dengan Qatar, Bosnia dan Herzegovina, serta Dinamo Zagreb juga sudah dijadwalkan untuk Witan Sulaeman dkk selama di Kroasia.
Sebelum datang ke Indonesia, Shin Tae Yong bahkan sudah mengetahui secara detail kekurangan dan kelemahan dari pemain Timnas Indonesia. Termasuk kelemahan dari sisi fisik dan mental yang tercermin dari video pertandingan yang dianalisa.
"Wajar jika latihannya dibuat sehari tiga kali, bahkan sampai jam 11 malam karena dia [Shin Tae Yong] mau melatih mental pemain, di samping fisik. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka pemain harus menyesuaikan metode latihan yang diberikan Shin Tae Yong."
"Menurut saya di Kroasia itu fokus Shin Tae Yong masih untuk membenahi fisik dan mental pemain dalam situasi pertandingan. Belum melihat hasil, sebab dia juga sudah bisa mengetahui hasil yang akan didapat dari uji coba di sana," jelasnya.
Terkait pemilihan pemain yang dengan mengutamakan postur tubuh tinggi sebagai persiapan jelang Piala Dunia U-20 2021 mendatang juga disebut Charis sudah melalui tahapan analisa di tim pelatih. Sebab, calon lawan Timnas Indonesia U-19 nanti adalah pemain-pemain Eropa yang punya postur jauh lebih besar dari timnas senior yang dimiliki saat ini.
Di sisi lain, Shin Tae Yong yang pernah membawa Timnas Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 di fase Grup Piala Dunia 2018 lalu, sangat ketat menerapkan disiplin kepada pemain.
"Saya juga sempat kaget dengan pencoretan pemain berkualitas yang sebelumnya jadi andalan Timnas bersama pelatih lain. Tapi ini wewenang pelatih. Saya lihat Shin Tae Yong mengutamakan disiplin postur tubuh tinggi dan fisik prima. Jadi pemain tidak bisa bermalas-malasan."
"Terbukti ada dua pemain yang tidak jadi berangkat karena tidak disiplin. Salah satunya keponakan saya sendiri, Afrizal. Tapi tidak masalah karena ini bisa jadi pengalaman berharga buat pemain," ungkap Charis. (CNI)
Komentar Anda :