PEKANBARU -- Guna mamaksimalkan pencapaian kinerja di tengah pandemi covid-19 yang belum kunjung berakhir, Perwakilan BKKBN terus memaksimalkan pelayanan KB. Meskipun banyak keterbatasan karena Pandemi ini, pelayanan KB harus tetap tersedia namun tetap menggunakan protokol kesehatan dari pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Sri Wahyuni.
"Meskipun banyak keterbatasan karena Pandemi covid-19 ini kita tetap menyediakan layanan KB. Jangan sampai pandemi ini menjadi halangan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan KB" ujar yuni.
Lebih lanjut dijelaskannya Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut dan menuju New Normal, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau kembali melakukan pelayanan dan penyuluhan Keluarga Berencana (KB).
Sri Wahyuni mengatakan hal ini dilakukan karena terjadi penurunan layanan dan penyuluhan pada saat PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Setelah meredanya pandemi atau masa menuju new normal menjadi momentum bagi BKKBN dan para pemangku kepentingan lainnya untuk kembali menggencarkan pelaksanaan Program KB," ujar Sri Wahyuni, Jumat (19/6/2020).
Ia mengatakan pihaknya akan mendorong bidan dan dokter untuk membuka kembali layanan KB serta mendorong masyarakat untuk tidak ragu mengakses layanan KB dan terus memakai alat kontrasepsi.
"Pemerintah sudah berkomitmen menggencarkan kembali Program KB untuk menurunkan angka kelahiran. Tujuannya agar penduduk Indonesia, khususnya Riau bisa tumbuh seimbang. Namun, selama masa pandemi terjadi penurunan partisipasi KB yang cukup besar," jelasnya.
Ia menyampaikan lagi, masa PSBB sangat berdampak terhadap pelaksanaan Program KB yang selama ini mengandalkan kegiatan tatap muka dalam sosialisasi, penyuluhan, dan pemberian layanan kontrasepsi. Sehingga muncul kekhawatiran masyarakat untuk mengakses pelayanan KB di klinik bidan atau dokter.
"Banyak dokter dan bidan yang menutup kliniknya karena tak memiliki perlengkapan memadai untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk ber-KB secara mandiri selama masa pandemi pun masih rendah. Untuk itu di masa New Normal layanan KB akan kembali dibuka namun tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
"Harapannya, target yang sudah ditetapkan untuk tahun 2020 ini bisa tercapai. Walaupun nantinya tidak sampai 100 persen dari target, minimal mendekatilah," paparnya. (AD)
Komentar Anda :
