BKKBN di Tengah Pandemi
Kamis, 18-06-2020 - 17:34:13 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -- Pandemi Koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Keberadaan  COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.  

Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh(DataWikipedia red.)

Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. 

Kasus pertama tersebut diduga berawal dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan WN Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Sejak saat itu banyak sektor kehidupan yang terpengaruh akibat pandemic covid-19. Mengingat virus ini menyebar hingga ke-34 provinsi di Indonesia, termasuk provinsi Riau. 

Pemberlakuan kebijakan guna menekan angka penyebaran covid-19 membuat pola kehidupan berubah. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social dan physical distancing serta aturan lain membuat kehidupan terasa sangat berubah. Bahkan rencana kerja yang telah disusun oleh BKKBN Riau sebagai program kerja di tahun 2020. 

BKKBN Riau Sumbang APD



















Banyak kegiatan sosialisasi pelayanan yang harus menyesuaikan dengan keadaan. Hal yang paling mendapat perhatian serius dari Perwakilan BKKBN Provinsi Riau. Mengingat pelayanan KB harus tetap dilaksanakan untuk menghindari peningkatan angka kehamilan yang tidak diinginkan. Ditambah lagi ketentuan #dirumahsaja menambah kekhawatiran akan terjadinya baby boom. 

Baby boom adalah ledakan angka kelahiran bayi. Istilah itu biasanya menjelaskan tentang peningkatan kelahiran bayi dalam satu waktu dekat. Ledakan angka kelahiran bayi yang terjadi bisa menimbulkan beberapa permasalahan terkait kependudukan, kualitas SDM, hingga ekonomi.

Kekhawatiran terhadap fenomena baby boom ini juga sempat menjadi focus bahasan oleh  Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo SpOG yang menyatakan  pada dasarnya ada penurunan angka peserta KB pada Maret 2020 dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, aktivitas kelompok kegiatan pelayanan KB juga ikut turun. Hal ini terjadi karena aktivitas dari keikutsertaan KB oleh masyarakat berkurang di setiap lokasinya. Terlebih beberapa pelayanan juga berkurang karena adanya virus Corona.

Hasto juga menyatakan ketika terjadi Covid-19,  para akseptor KB yang aktif maupun baru sebanyak 38 juta di seluruh Indonesia itu tiba-tiba menghilang. Bahkan sejak Februari hingga Maret 2020, terjadi penurunan secara nasional akseptor pemakaian alat KB 40%.

Para ibu yang biasanya datang ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, dokter untuk pemeriksaan atau pemasangan alat-alat KB sekarang terkendala karena mereka tak bisa datang ke fasilitas kesehatan karena tidak ada pelayanan. Diasumsikan ledakan baby booming di tahun 2021 pun akan terjadi melebihi 4,5 juta penduduk baru.

Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius BKKBN guna mengantisipasi hal tersebut. Sehinga dilakukan sejumlah pola pelayanan yang menyesuaikan dengan kondisi Pandemi Covid-19. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Sri Wahyuni. 

Sri Wahyuni menyatakan pandemi covid-19 saat ini mengancam keberlangsungan pemakaian alat kontrasepsi yang berpotensi meningkatkan angka kehamilan yang tidak diinginkan.

Untuk itulah BKKBN Riau berkomitmen agar program KB di Provinsi Riau tetap berjalan sebagaimana mestinya. Pihaknya juga memastikan bahwa ketersedian alat dan obat kontrasepsi sesuai dengan pelayanan dan protokol kesehatan.

Selain itu Sri Wahyuni juga menyampaikan bagi masyarakat yang merasa kesulitan menjangkau ataupun mengakses layanan KB dikarenakan pandemi Covid-19 saat ini, BKKBN Riau membuka Hotline konsultasi layanan KB di nomor 0813 7334 2061 atau 0853 7458 5465.

Guna memaksimalkan pencapaian program kerjanya BKKBN Riau juga senantiasa terus meningkatkan kemitraan dengan sejumlah pihak. Seperti halnya dengan sejumlah klinik serta rumah sakit yang memberikan pelayanan KB. Pihak akademisi juga dilibatkan untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Hal ini beberapa kali terlihat dari sejumlah notakesepahaman/kerjasama yang dilakukan. Seperti kemitraan yang dilakukan bersama Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi FK Universitas Riau. 

Pada kesempatan penandatangan kerjasama antara kedua belah pihak, kepala BKKBN Riau menyampaikan bahwa Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Riau mendapatkan target dari pusat sebanyak 206.364 peserta yang harus dijaring selama tahun 2020 menjadi peserta dalam program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Menurut Yuni, kerjasama yang disepakati dengan FD UNRI akan makin kuat dalam mencapai target karena didukung oleh SDM berkualiatas, yang memiliki pengalaman dan dalam pelayanan KB MOW dan MOP.

Lebih jauh Ia menyebutkan realisasi pencapaian MKJP khusus MOW target tahun 2020 di Riau adalah sebanyak 1.610 dan tercapai sampai April 2020 sebanyak 942 peserta atau (58,5 persen). BKKBN Riau optimis capaian target kerja akan tercapai mengingat saat ini masih medio 2020. Ditambah lagi komitmen para mitra kerja juga diyakini akan mebuahkan hasil yang gemilang.

Disamping itu momentum Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni diharapkan mampu mendorong program kerja BKKBN melalui gaung keluarga yang akan disosialisasikan ke masyarakat. Penguatan Delapan fungsi keluarga pada momentum tersebut diharapkan menimbulkan kesadaran bagi masyarakat Riau khususnya agar mewujudkan keluarga berencana.

Adapun delapan funsi keluarga yang selalu disosialisasikan meliputi:

1. Fungsi Agama
Sebagai makhluk yang beriman agar tidak panik dalam menghadapi musibah, selanjutnya dengan kesalehannya bisa melaksanakan amalan untuk menjaga Kesehatan, Kebersihan dan saling Membantu.

2. Fungsi Sosial Budaya
Sebagai makhluk sosial dan budaya, berinteraksi, dan beradaptasi dengan sesama, peduli dan cinta tanah air dengan bergotong-royong menjalankan arahan dan petunjuk Pemerintah.

3. Fungsi Cinta Kasih
Sebagai wadah bersemainya kehidupan penuh cinta kasih lahir dan bathin, keluarga harus ber-empati, menolong dan ikut bertanggung jawab untuk tidak menjadi perantara virus dan penyakit.

4. Fungsi Perlindungan
Keluarga sebagai tempat perlindungan bagi seluruh keluarga harus membangun rasa aman dan nyaman serta tedindungi dari paparan virus penyakit. Sikap tanggap terhadap ancaman dengan mengurangi aktivitas di keramaian dan jaga jarak dari orang yang sedang batuk atau flu.

5. Fungsi Reproduksi
Keluarga sebagai kesinambungan generasi harus terjaga dari ancaman yang menurunkan kualitas kesahatan. Khusus kepada anak balita, ibu hamil dan lanjut usia agar menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas dengan mengurangi aktifitas di luar rumah.

6. Fungsi Sosialisasi pendidikan
Setiap keluarga agar membangun percaya diri, melalui interaksi keterdidikan, menyampaikan nilai, norma dan cara berkomunikasi yang sehat dan memastikan tiap anggota keluarga menjalankan etika dalam kehidupan sosial, termasuk etika batuk dengan menutup mulut atau menggunakan masker. Dan menjaga diri dengan selalu bersih, terutama tangan dengan cuci tangan menggunakan sabun.

7. Fungsi Ekonomi
Tanamkan pola hidup yang hemat. Menjaga dan memelihara kesehatan adalah manusia yang tahu betapa mahalnya biaya berobat dan betapa susahnya kehilangan hari kerja dan hilangnya kebahagiaan.

8. Fungsi Lingkungan
Peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan serta bersama masyarakat sekitar membangun semangat gotong royong agar terhindar dari paparan penyakit dan virus.

Selain program-program tersebut di atas, adapula program yang hanya tampak ada di saat pandemic covid-19 saat ini, yaitu dilaksanakannya program sosialisasi Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) dengan menggunakanmobil unit peneranganoperasional atau yang disebut mupen. Mobil ini biasanya hanya digunakan sebagai operasional bidang advokasi BKKBN. dikatakan oleh Kasubid Advokasi KIE BKKBN Riau, Tresnawati.

Disampaikannya  mengingat mobil ini memiliki sarana pengeras suara, maka diberdayakan untuk menyuarakan program bangga kencana. Mobil ini menjangkau ke pemukiman masyarakat, pasar-pasar tradisional, dan jalan-jalan umum, sebagai pengganti program sosialisasi yang biasanya dilaksanakan melalui acara tertentu. 

Namun demikian dikatakannya seluruh keberlangsungan program bangga kencana termasuk pelayanan KB di masa pandemi COVID – 19 ini, dilaksanakan dengan memperhatikan protokol-protokol pencegahan penyebaran virus corona. Untuk itu, semua pihak di pusat beserta jajaran baik di provinsi dan Kabupaten/kota melakukan KIE kepada masyarakat khususnya peserta KB dengan mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi alternatif, serta mengurangi kontak langsung antara petugas dan masyarakat. (AD)



 
Berita Lainnya :
  • BKKBN di Tengah Pandemi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pemprov Riau Terima Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2023
    02 Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
    03 Hingga Februari Kanwil DJP Riau Kumpulkan 3,01 Triliun,
    04 Transaksi dan Layanan Meningkat Jelang Lebaran, BRK Syariah Tetap Optimalkan Pelayanan Prima
    05 Cuaca Cerah Berawan, Puluhan Hotspot Terpantau Hari ini.
    06 Pj Gubernur Riau: Lancang Kuning Carnival Bakal Tampilkan Fesyen Lokal Menuju Kancah Internasional
    07 Pemprov Riau Bersama Mesjid An-Nur serahkan santunan 150 Anak Yatim
    08 Polda Riau Kerahkan 3.508 Amankan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
    09 Jelang Idulfitri, Pj Gubri Harap Seluruh Jajaran Amankan Arus Mudik
    10 Dishub Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
    11 Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
    12 Yuk Baca Mudikpedia agar Mudik Ceria dan Penuh Makna
    13 Cuaca Cerah Berawan, Waspada 120 Hotspot Terpantau di Riau.
    14 Tingkatkan Sarana, Masjid Al Huda Pian Padang Natuna Terima Dabamas BRK Syariah
    15 Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Segera Berakhir, Pemprov Riau Segera Proses ke Kemendagri
    16 Indosat Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    17 Besok, Pj Gubri Akan Santuni 150 Anak Yatim Dalam Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Annur
    18 Safari Ramadan di Rokan Hilir, CSR BRK Syariah Kembali Disalurkan
    19 Para Pelaku Usaha Pemotongan Ayam di Pasar Belantik Siak Terima Surat Keterangan Halal
    20 Kick off Riau Sharia Week 2024: BI Gelar Capacity Building Nazhir Wakaf Produktif Bersama BWI Riau
    21 Masjid Al Fatah Kuansing Terima Dana CSR, Asisten I Pemprov Riau Ajak Menabung di BRK Syariah
    22 Disperindag Mulai Lakukan Tera Ulang di Sejumlah SPBU di Pekanbaru
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau