Menanggapi sektor pertumbuhan ekonomi di Riau yang mulai menunjukkan dampak negatif , misalnya kelapa sawit dan minyak bumi yang harganya terus turun , Bank Indonesia Wilayah Riau mulai meriset sektor lain yang bisa dilirik untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih positif. 

Kepala Perwakilan BI Wilayah Riau Decymus , mengungkapkan ada beberapa sektor yang direkomendasikan BI untuk dilirik dan dikembangkan agar pertumbuhan ekonomi semakin tinggi dengan indikator  berdampak masif dan cepat memberikan kemakmuran kepada rakyat.  Salah satu sektor yang direkomendasikan adalah sektor perdagangan. Meskipun terlihat kecil, namun menurut Decymus , sektor ini mempunyai ruang yang besar untuk pengelolaan dan pemberdayaan  sumber daya manusia. 

Menanggapi petani sawit di sektor pertanian yang belakangan mengalami kerugian dampak dari turunnya harga kelapa sawit , Decymus menyarankan dilakukannya hilirisasi. Menurut Decymus saat ini petani sawit harus memikirkan produk turunan lain dari sawit untuk dijual/ diekspor , jadi jangan hanya menjual sawit secara utuh. Bisa dengan mengolahnya menjadi produk kosmetik atau bahkan produk makanan seperti coklat.

Jika hilirisasi ini dilakukan dengan baik, kerugian petani sawit akibat turunnya harga dan juga larangan negara negara Uni Eropa untuk mengekspor sawit juga akan teratasi. Untuk diketahui , belakangan negara negara Uni Eropa memberlakukan larangan mengeskpor sawit karena dianggap memiliki efek negatif pada lingkungan. Namun larangan ini tidak berlaku untuk produk turunan sawit.  (JG)