PEKANBARU -- Kota Pekanbaru masuk dalam posisi yang berbahaya untuk tindak pidana narkotika dan psikotropika. Hal ini terlihat dari persentase perkara yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, selama satu bulan belakangan 90 Persen adalah perkara narkoba. Untuk itu, Kejari Pekanbaru akan lakukan upaya pencegahan narkoba khususnya di Pekanbaru.
Kepala Kejaksaaan Negeri Pekanbaru (Kajari), Andi Suharlis mengatakan, Pekanbaru saat ini sudah masuk dalam tarap berbahaya peredaran dan penggunaan narkoba, hal itu dibuktikan dari perkara yang ditangani oleh Kejari Pekanbaru, dimana jika di persentasekan sejak sebulan belakangan ada sebanyak 90 persennya adalah perkara narkoba.
"Saya baru menjabat selama satu bulan satu minggu disini, itu perkara narkotika saja sebanyak 90 persen, jika 100 perkara narkoba lah yang 90 nya. Disitu saya melihat, bahwa kota Pekanbaru dalam posisi yang berbahaya untuk tindak pidana narkotika dan psikotropika," sebut Andi (17/12/2019).
Ia mengatakan, yang lebih mirisnya lagi, bahwa pelaku dan pengguna narkoba itu sendiri adalah anak dibawah umur, bahkan tidak hanya pemakai, anak-anak itu diketahui sudah ada yang menjadi pengedar narkoba di rentang usia 14 tahun ke atas.
"Pelakunya itu mulai dari anak SMP, bahkan anak-anak itu sudah manjadi pengedar. Coba bayangkan mainset anak-anak itu karena dapat duit katanya, apakah kita tega jika generasi muda kita dirampas masa produktif nya, masa pendidikannya. Dan harus menghadapi persidangan dan proses hukum lainnya," lanjut Andi.
Sejalan dengan hal ini sejumlah pihak terus berupaya melakukan upaya pencegahan dan peredaran Narkotika. Termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Riau. Berbagai program dilakukan terutama untuk kalangan remaja.
Melalui program GenRe (Generasi Berencana) misalnya. Program GenRe sarat dengan berbagai program edukasi positive untuk mengarahkan para generasi muda ke hal-hal positive. Edukasi tentang Narkoba menjadi salah satu focus program ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Agus P. Proklamasi saat mensosialisasikan program BKKBN di wilayah perbatasan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis beberapa waktu lalu(21/11/19).
“Saat ini kita gencar dengan sejumlah program remaja. Seperti GenRe, PIK di sejumlah sekolah, seperti di SMA Negeri 1 Rupat Utara ini. Kita berharap remaja di sini bisa mawas diri terhadap narkoba khususnya. Mengingat Rupat Utara adalah wilayah zona merah pintu masuknya narkoba ke Indonesia. Karena di sini banyak pelabuhan tikus,” ujar Agus saat itu.
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa lewat berbagai program remaja seperti halnya GenRe diharapkan mampu memberi edukasi yang cukup dan mumpuni bagi para remaja tuntuk membentengi diri mereka dari bahaya narkoba.
Genre adalah suatu program dari singkatan 'Generasi Yang Punya Rencana' yang diluncurkan oleh pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam rangka merespon permasalahan remaja saat ini, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe). (AD)
Komentar Anda :