Penetapan Sister City akan Dibahas ke Pusat
Senin, 04-11-2019 - 16:58:04 WIB
|
Gubernur Riau, Syamsuar, menyambut kedatangan wakil menteri luar negeri Malaysia. |
PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar mengaku akan menindaklajuti rencana program kerja sama sister city atau 'kota kembar' dengan Kota Melaka, Malaysia.
Usulan program kota kembar itu juga telah disampaikan Gubri saat kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Wira Marzuki bin Yahya beberapa waktu lalu di Pekanbaru.
Usulan itu pun disambut baik oleh Malaysia dan menyarankan Pemprov Riau membahasnya lebih lanjut.
Lebih lanjut menurut Gubernur Nantinya akan ada pembahasan terkait menentukan daerah mana saja yang akan ditetapkan sebagai 'Kota Kembar' dengan kota di Malaysia. Karena memang banyak daerah di Riau yang memiliki history panjang dengan kota-kota di Malaysia.
"Untuk Sister City ini nanti kita minta petunjuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun sebelum itu kita bicara dulu di tingkat daerah, baru diusulkan ke Kemendagri," kata Gubri Syamsuar kepada wartawan, Senin (4/11/2019) di Pekanbaru.
Hasil pertemuan itu nantinya, akan disampaikan dengan Duta Besar dan Konsul Malaysia.
"Karena hanya boleh satu saja Kota Kembar ini, dan tidak boleh terlalu banyak. Apakah Kampar-Malaka, Pekanbaru-Johor atau Siak-Johor," ujar Syamsuar.
Usulan adanya program kerjasama sister city ini diawali adanya penelusuran sejarah keturunan Sultan Melaka Mahmud Syah, yang wafat dan makamnya ada di Kabupaten Kampar. Makam ini nantinya akan dijadikan sebagai objek wisata.
Kemudian, juga ada Sultan Siak bernama Yahya yang meninggal dan dimakamkan di wilayah negara bagian Trengganu, Malaysia. Sehingga, ada kemungkinan program kerjasama sister city ini akan melibatkan beberapa daerah di Riau dengan Kota di Malaysia. (PE)
Komentar Anda :