JAKARTA -- Beberapa tahun belakangan, pamor mixed martial arts ( MMA) meroket berkat berbagai organisasi yang menggelar pertandingan dan mempromosikannya secara masif.
Hingga saat ini, ONE Championship masih mendominasi di Asia. ONE Championship sukses membuat banyak mata awam menaruh perhatian pada MMA.
Seperti dilansir dari kompas.com, MMA merupakan sebuah olahraga inklusif. Dalam MMA, petarung diperbolehkan bertarung dengan teknik dari berbagai disiplin ilmu bela diri, seperti tinju, gulat, Brazilian Jiu-Jitsu, Muay Thai, sambo, taekwondo, karate, maupun silat.
Hal yang menarik adalah adanya klasifikasi divisi berdasarkan berat badan para atlet. Dalam ONE Championship ada sembilan klasifikasi.
Pertandingan MMA pun berbeda dengan pertandingan boxing ataupun bela diri lainnya. Durasi pertandingan MMA adalah lima menit dalam setiap rondenya. Sementara itu, ada waktu istirahat selama satu menit di setiap pergantian ronde.
Sebuah pertandingan nongelar berlangsung selama tiga ronde, sedangkan laga perebutan gelar berjalan selama lima ronde.
Kemenangan dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu KO atau knockout, kuncian atau submission, penghentian pertandingan oleh wasit, kubu atlet menyerah, kemenangan angka berdasarkan keputusan juri, atau jika lawan menyerah saat pertandingan berlangsung.
Dalam pertandingan hingga ronde terakhir, tiga juri akan menilai pertandingan secara keseluruhan berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan. Kemudian, mereka akan memilih salah satu atlet yang akan keluar sebagai pemenang.
Kriteria penilaian ini termasuk keadaan saat salah satu atlet hampir memukul KO atau berhasil mengunci lawan, termasuk dengan akumulasi serangan, baik pukulan, tendangan atau kuncian, serta kombinasi serangan.
Selain itu, ada juga penilaian soal penguasaan arena pertandingan, akumulasi serangan bantingan (takedown) dan pertahanan serangan bantingan (takedown defense), serta agresi yang diperlihatkan tiap atlet.(KC)
Komentar Anda :