JAKARTA - Breaking, dulu pada era 1980-an dikenal sebagai breakdance akan memulai persiapan menyambut perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada 2020.
Olahraga ini tercatat dalam daftar 48 olahraga yang dipertandingkan pada PON 2020. Nama resminya adalah dance sport.
"Kami ada pra-PON," kata Ketua Umum Federasi Breaking Seluruh Indonesia (FBSI) Ardiyansyah Djafar kepada Kompas.com, Selasa (13/8/2019).
Lebih rinci, Ardiyansyah yang karib disapa Iyan itu mengatakan, kegiatan Pra-PON diselenggarakan di Bali.
"Tanggal 16 dan 17 Agustus," tutur alumnus Presiden University ini.
Di Bali, kegiatan pra-PON dilaksanakan di Denpasar. Pada 16 Agustus 2019, pra-PON difokuskan pada olahraga breaking.
Lantas, pada 17 Agustus 2019, di lokasi sama digelar babak Kualifikasi Kejuaraan Dunia, Battle in Shanghai (BiS).
"Pemenang akan mewakili BiS World Final 28 Agustus 2019," kata Iyan.
Iyan melanjutkan, pra-PON akan diikuti oleh para atlet dari 12 pengurus provinsi (pengprov).
Menurut rencana, sebagaimana warta laman bbc.com, breaking bakal tampil pada Olimpiade 2024 sebagai olahraga prestasi. Tuan rumah perhelatan olahraga multicabang terbesar di dunia itu adalah Paris, ibu kota Prancis.
Pada 2020 atau pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo, breaking, bersama tiga cabang olahraga, memulai debut pada kategori pertandingan eksebisi.
Ketiga olahraga dimaksud selain breaking adalah selancar, panjat dinding, dan skate board.
Pada 2018, breaking sudah dipertandingkan di Olimpiade Usia Muda (YOG) di Buenos Aires.
Pada YOG 2018 tersebut, atlet pria asal Rusia Sergei Chernyshev merebut medali emas. Pada laga breaking itu, Chernyshev menggunakan nama sebutan Bumblebee.
Sementara, di kelas wanita, peraih medali emas adalah atlet Jepang Ramu Kawai.
Laga di YOG 2018 menggunakan format kategori battles atau pertandingan yang mangadu langsung satu lawan satu kemampuan pada olahraga breaking.
Format itu juga akan digunakan pada Olimpiade Paris.(KC)
Komentar Anda :