Kisah Parma, Klub Bertabur Bintang yang Bangkrut
Jumat, 24-04-2020 - 12:34:50 WIB
Parma pernah jadi tim papan atas di era 1990-an.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Parma sudah kembali berkiprah di Serie A dalam dua musim terakhir. Namun, wajah Parma saat ini sangat kontras jika dibandingkan dengan periode 1992-2002.

Parma di masa itu dikenal sebagai tim bertabur bintang. Tim yang bermarkas di Stadion Ennio Tardini itu terbiasa bersaing di zona papan atas Serie A dan cukup akrab dengan gelar.

Parma memang belum pernah meraih Scudetto karena hanya berselisih dua poin dari sang juara Juventus pada musim 1996/1997. Prestasi terbaik I Gialloblu di pentas domestik yaitu meraih tiga gelar Piala Italia dan Piala Super Italia.

Di kawasan Eropa, Parma berhasil menancapkan kuku sebagai salah satu tim yang disegani. Tim yang identik dengan warna kuning dan biru itu dua kali juara Piala UEFA, satu kali juara Piala Winners, dan juara Piala Super Eropa pada 1993.

Kesuksesan Parma tidak lepas dari peran Parmalat, perusahaan Italia milik Calisto Tanzi yang memproduksi susu dan makanan. Gelontoran uang dari Parmalat membuat Parma bisa sesuka mereka mendatangkan pemain bintang.

Di bawah mistar gawang Parma sempat diperkuat legenda sepak bola Italia, Gianluigi Buffon. Buffon merupakan pemain binaan akademi klub sebelum diboyong Juventus.

Nama-nama tenar macam Nestor Sensini, Fabio Cannavaro, Fernando Couto, dan Lilian Thuram juga pernah memperkuat lini belakang Parma yan disegani tim-tim lawan. Tak ketinggalan pula pemain seperti Juan Veron, Dino Baggio, Alain Boghossian, dan Tomas Brolin di lini tengah.

Lini depan Parma juga tidak kalah mengilap. Penyerang mungil Gianfranco Zola sempat bermain selama tiga musim dengan seragam Parma sebelum memutuskan pindah ke klub Liga Inggris, Chelsea.

Selain itu, terdapat pula nama-nama penyerang haus gol seperti Enrico Chiesea, Faustino Asprilla hingga salah satu penyerang asing terbaik yang pernah bermain di Italia, Hernan Crespo.

Sederet nama-nama tenar di atas bisa tampil menawan berkat racikan taktik Nevio Scala, Carlo Ancelotti, hingga Alberto Malesani. Scala sendiri merupakan pelatih yang berperan penting di balik keberhasilan Parma promosi ke Serie A pada 1990.

Dengan dana melimpah, pelatih jempolan, dan skuat bertabur bintang, Parma dalam 10 tahun berhasil meraih sembilan trofi. Mulai dari gelar di kompetisi domestik hingga turnamen benua Biru.

Parma yang tergolong anak baru di Serie A juga menjelma sebagai tim kandidat scudetto di setiap musimnya. I Gialloblu bersaing dengan tim-tim yang punya tradisi besar macam Juventus, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Lazio, hingga Fiorentina.

Namun, masa-masa jaya Parma itu memudar seiring kepergian para pemain bintang macam Hernan Crespo, Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, hingga Fabio Cannavaro pada awal tahun 2000-an.

Pada April 2004, Parma dinyatakan pailit setelah krisis yang dialami Parmalat sebagai penyokong utama tim. Sang pemilik Tanzi terbelit skandal finansial dan Parma yang jadi kekuatan besar di Italia langsung oleng.

Tiga tahun berselang Parma diambil alih pengusaha Tommaso Ghirardi. Di era Ghirardi lagi-lagi persoalan salah urus klub kembali terjadi.

Pengelolaan keuangan yang buruk membuat Parma kembali bangkrut pada 2014. Pihak klub berutang hingga 218 juta euro dan harus menerima kenyataan diturunkan ke Serie D atau kompetisi kasta keempat Negeri Pizza.

Hebatnya walau sempat terpuruk, Parma hanya butuh tiga tahun untuk terus naik kasta hingga akhirnya menggenggam tiket promosi ke Serie A tahun 2018. Hanya saja wajah Parma saat ini sudah sangat berbeda dengan di masa lalu ketika skuat mereka jadi salah satu yang terbaik di Serie A. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Kisah Parma, Klub Bertabur Bintang yang Bangkrut
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
    02 Penerbangan di Beberapa Kota Iran Dihentikan Buntut Dari Serangan Israel ke Iran
    03 PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
    04 Setelah Israel Meluncurkan Rudalnya ke Iran, Harga Minyak Melesat 3 Persen
    05 Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
    06 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    07 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    08 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    09 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
    10 Jelang MTQ Ke-42 Provinsi Riau Tahun 2024, Kafilah Kota Pekanbaru Ikuti Pemusatan Latihan
    11 Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    12 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    13 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    14 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    15 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    16 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    17 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
    18 Gagalkan Pencurian Aset Pemprov Riau, Tujuh Anggota Satpol PP dapat Penghargaan
    19 Pembiayaan Gadai Emas Lebih Murah di BRK Syariah, Ujrahnya Hanya Rp.6.000 per Gram
    20 Pj Gubri Carikan Solusi Kemacetan Persimpang SKA
    21 Meski Cerah Berawan Namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    22 Pemprov Selesaikan 94 Persil Pembebasan Lahan Masyarakat Untuk Pembangunan Flyover Panam
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau