JAKARTA -- PSSI dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar rapat koordinasi agar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 tidak molor dari jadwal yang direncanakan, pada 29 Februari 2020.
Menurut Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan, rakor itu guna menyamakan persepsi dengan semua pihak yang terlibat yang berkaitan dengan jadwal-jadwal di masing-masing tempat.
Di mata Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu, masalah ini penting untuk memberikan kepastian sehingga tidak ada jadwal yang mundur atau berubah seperti keinginan Presiden Joko Widodo.
"Kami melaksanakan rakor dengan kepolisian untuk sinkronisasi berkaitan dengan kompetisi di wilayah yang tempatnya digelar laga Liga 1 dan Liga 2. Pesan Pak Presiden [Joko Widodo] pada kami, beliau inginkan kompetisi baik bagus tepat jadwal dan menarik ditonton,' ujar Iwan Bule, Kamis (20/2).
Dalam rakor yang digelar di Hotel Century itu hadir para petinggi Liga 1 dan Liga 2, kepala biro Operasional di 12 Polda, 12 direktur intelkam, Kapolresta serta Kapolres Metro yang wilayahnya menjadi tempat digelar pertandingan Liga 1 maupun Liga 2. Selain itu hadir juga Satgas Anti Mafia Bola beserta jajaran operator PT. Liga Indonesia Baru (LIB).
Di sepanjang 2020, sedikitnya ada dua agenda besar nasional yang harus disesuaikan dengan gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Mulai dari pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dimulai April 2020 sampai gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) pada Oktober mendatang.
Sebab itu, rakor yang untuk pertama kalinya digelar di sepanjang sejarah PSSI diharapkan bisa mencocokkan jadwal kompetisi supaya bisa berjalan tepat waktu.
"Berkaitan dengan Pilkada, kami mohon bantuan kepolisian. Pilkada itu kan cukup panjang, bulanan, masa kampanyenya panjang kampanye pun tidak seperti dahulu, tidak ada pengerahan massa. Apakah memungkinkan kami dalam [masa] kampanye itu ada pertandingan di wilayah tersebut, ini yang akan dituntaskan," ucap Iwan Bule.
"Yang kedua ada PON, tapi kan rencananya mundur jadi Oktober 2020 sehingga kami masih ada waktu berdiskusi soal jadwal. InsyaAllah kick-off tanggal 29 Februari di Stadion Gelora Bung Tomo antara Persebaya melawan Persik," tutur Iwan Bule menambahkan.
Sanksi untuk Klub
Lebih lanjut, Iwan Bule mengatakan perubahan jadwal pertandingan bakal dipastikan oleh Polri dalam forum Rakor tersebut. Jika kepolisian sudah memberikan kepastian, pihak klub tidak bisa mengubah jadwal.
PSSI, Polri, beserta LIB serta klub-klub peserta bakal merumuskan solusi kalau dalam perjalanan terjadi force majeur seperti bencana alam yang dapat menunda pertandingan.
"Kalau pihak Polri pastikan tidak ada waktu berubah, tak ada klub yang bisa mundur atau menunda. Nanti ada sanksi dari kami. Karena kami juga harus tau Polri pekerjaannya banyak. Bukan cuma mengamankan sepak bola," ujar Iriawan. (CNI)
Komentar Anda :