JAKARTA -- Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menilai Shin Tae Yong butuh dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia.
Shin Tae Yong mendapat beban berat karena bukan hanya menjadi pelatih di Timnas senior. Dia juga ditugaskan sebagai manajer pelatih di tim-tim usia muda.
"Shin Tae Yong adalah pilihan yang sesuai dengan kebutuhan Timnas Indonesia saat ini. Sukses tidaknya tergantung dukungan federasinya [PSSI] soal kompetisi, fasilitas dan lainnya," ujar Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Kusnaeni saat ini Korea Selatan dan Jepang dianggap sebagai negara yang punya level sepak bola dua tingkat di atas Indonesia sekaligus yang terbaik di Asia.
Indikasi Korea Selatan sebagai salah satu negara sepak bola terbaik di Asia saat ini bisa terlihat dari seringnya keikutsertaan serta berprestasi di kompetisi Asia. Korea Selatan tercatat sebagai negara Asia yang pernah mengalahkan Jerman di fase grup Piala Dunia 2018 lalu dengan skor 2-0.
Pelatih Asia seperti dari Korea Selatan juga dinilai lebih cocok untuk melatih Timnas Indonesia. Pelatih dari Asia dianggap tak terlalu kesulitan untuk menyesuaikan diri.
"Kalau pelatih Asia mereka tidak mengalami gegar budaya, mereka lebih mudah beradaptasi. Itu juga mungkin jadi salah satu pertimbangannya. Mungkin ada [kesulitan untuk adaptasi] tapi lebih kecil dibanding pelatih Eropa. Mulai dari standar fasilitasnya, perangkat pertandingannya, kualitas pemainnya bisa buat kecewa saat mereka menerima kenyataannya."
"Jadi Indonesia bersaingnya di level Asia dulu jangan memikirkan Piala Dunia dulu, kita belum sampai ke sana. Tapi Korea [Selatan] berpengalaman di Asia dan pelatihnya bisa membantu Indonesia memahami persaingan di level Asia. Jadi kita bisa bersaing di level Asia," ungkap Kusnaeni.
Korea Selatan juga dianggap Kusnaeni memiliki sistem pembinaan sepak bola yang maju. Mereka memulainya dengan pembenahan di sisi organisasi yang berkesinambungan pada kompetisi yang baik yang mampu menghasilkan pemain-pemain di level timnas yang kuat.
"Klub-klub Korea Selatan juga langganan juara di kompetisi Asia, mulai dari Liga Champions Asia dan Piala AFC. Meskipun juara bukan jadi patokan, tapi setidaknya mereka mampu bersaing," kata Kusnaeni.
Pengamat sepak bola nasional lainnya, Tommy Apriantono menambahkan jika Shin Tae Yong juga tidak pernah menjanjikan gelar juara buat Timnas Indonesia. Hal ini dikarenakan prestasi tidak bisa diraih secara instan.
"Jepang tahun 1979 mulai membangun sepak bola dan baru pada 1998 bisa tampil di Piala Dunia. Butuh 19 tahun. Sistem pembinaan mereka juga dibangun mulai dari sekolah-sekolah."
"Olahraga dan pendidikan formal seimbang. Begitu juga Korea Selatan. Mereka membangun sistem pembinaan yang bagus karena tidak ada tim yang bagus tanpa pembinaan yang bagus," terang Tommy. (CNI)
Komentar Anda :