BULETINSATU.com -- Sunglasses atau yang populer dengan istilah kacamata hitam ini dipakai untuk mengurangi masuknya sinar ultraviolet yang mengganggu penglihatan. Istilahnya untuk mengurangi paparan cahaya yang terlalu menyilaukan di siang dan jelang sore.
Namun pada akhirnya, sunglasses ini tak cuma diperuntukkan untuk mengurangi kesilauan, tapi juga untuk bergaya. Frame atau bingkai kacamata dan warna lensa seringkali jadi pertimbangan utama ketika memilih sunglasses.
Tak ayal, ada banyak sunglasses aneka warna lensa yang menaik dan aneka bingkai kacamata yang unik, keren, dan sesuai bentuk muka yang dijual di pinggir jalan dengan harga yang murah. Hanya saja hati-hatilah karena kedua faktor ini bukan hal utama untuk memilih sunglasses.
Karena berfungsi untuk melindungi mata, maka sunglasess seharusnya bisa melindungi mata dengan efektif lewat lensanya. Inilah yang seharusnya jadi pertimbangan utama. Memakai sunglasses sembarangan justru bisa merusak mata.
"Tidak masalah seberapa gelap lensa atau bahkan warnanya?" kata Rebecca Taylor, dokter spesialis mata yang berbasis di Nashville dikutip dari Time.
"Yang penting adalah bahwa kacamata hitam ini bisa menghalangi 99 hingga 100 persen sinar UVA dan UVB."
Taylor mengatakan bahwa harga tidak terlalu penting, bahkan sebenarnya kacamata hitam yang murah pun bisa digunakan. Hanya saja, pastikan bahwa lensa tersebut memiliki perlindungan efektif dari sinar UV.
"Polarisasi juga tak ada hubungannya dengan perlindungan UV," ucap Taylor.
Selain soal perlindungan UV, ukuran lensa juga bisa membantu Anda mendapatkan perlindungan yang tepat. Semakin besar ukuran lensa, kata Taylor, maka semakin baik perlindungannya.
"Ketika memakai kacamata bulat seperti John Lennon, maka sinar matahari bisa masuk dari semua sisi."
Sebuah studi yang dilakukan pada 2018 di Swis menemukan bahwa kacamata hitam berukuran besar bisa memblokir lebih banyak sinar UV dibanding yang berukuran kecil.
Menurut studi yang dilakukan pada 2014 lalu, radiasi UV bisa merusak protein dalam mata. Seiring waktu, kerusakan ini bisa meningkatkan risiko seseorang menderita katarak.
"Ketika Anda tak memakai pelindung, radiasi ultraviolet yang tak terlihat akan menembus mat, dan struktur mata ini sangat sensitif terhadapnya," ujar Taylor.
Bagian belakang mata yang disebut retina, punya area tengah yang halus dan dikenal sebagai makula. Ketika cahaya masuk ke mata, maka cahaya yang mengenai makula akan terasa seperti sinar laser yang merusak.
Paparan sinar matahari juga terkait dengan kanker mata dan cedera mata jangka pendek, seperti gejala terbakar yang disebut fotokeratitis yang menyebabkan kebutaan sementara atau penglihatan bernoda.
Stephen Foster, profesor oftalmologi dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa seseorang bisa terkena risiko sinar matahari karena dua hal yaitu paparan langsung dan paparan sinar yang dipantulkan. Oleh karena itulah kacamata hitam dengan anti UV tinggi dan ukuran yang besar sangat diperlukan.
kacamata hitam berlensa kecil masih memungkinkan untuk membuat sinar matahari masuk dari berbagai sisi
Efek buruk sunglasses
Memakai sunglasses mungkin tak selalu jadi ide yang baik. Penelitian menemukan bahwa fotoreseptor penginderaan cahaya di mata akan membantu mengatur jam sirkadian tubuh. Ini akan mengatur waktu tidur dan nafsu makan Anda.
Penggunaan kacamata hitam dalam pilihan waktu yang tak tepat akan berpotensi menyebabkan terganggunya waktu tidur.
Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mendapatkan cahaya tinggi di pagi hari akan memiliki waktu tidur yang lebih baik daripada yang tidak. Hal ini berarti Anda sebaiknya tak memakai kacamata hitam di pagi hari karena bisa mengganggu proses jam sirkadian.
Foster menyarankan untuk menggunakan kacamata hitam antara pukul 9-10 pagi. Di jam-jam ini, sinar mataharinya tak cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan mata, asalkan Anda tak menatap langsung ke matahari.(CNI)
Komentar Anda :