5 Jenis Garam dan Beda Penggunaannya
Rabu, 29-07-2020 - 11:44:52 WIB
Ilustrasi. Meski sama-sama menghasilkan rasa asin, namun tiap jenis garam memiliki peruntukan yang saling berbeda.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Tanpa garam, tiap rasa masakan yang Anda buat tentu bakal berbeda. Keberadaan bumbu satu ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Namun, ada begitu banyak jenis garam dengan beragam karakter. Ada yang mudah dicampur makanan tanpa harus dipanaskan, ada yang sangat keras sehingga jika tidak cermat rasa asin masakan tidak merata.

Meski sama-sama asin, tiap jenis garam memiliki peruntukan berbeda-beda. Mulai dari garam meja hingga garam kosher, berikut perbedaan dan penggunaannya.

1. Garam meja (iodized salt)

Garam meja atau umum disebut garam beryodium paling sering ditemui di rumah tangga. Teksturnya sangat halus, jauh lebih halus daripada gula pasir. Mengutip Healthline, tekstur halus ini didapat dari proses penggilingan berat yang membuang sebagian besar kotoran dan mineral di dalamnya.

Garam meja hampir murni mengandung natrium klorida (sekitar 97 persen atau lebih tinggi). Di banyak negara, garam meja mengandung yodium tambahan.

Garam jenis ini juga kerap menjadi salah satu langkah kesehatan untuk mengatasi masalah kekurangan yodium. Kekurangan yodium dapat mengakibatkan hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid), disabilitas intelektual, dan masalah kesehatan lain.

2. Garam krosok (coarse salt)

Garam krosok memiliki butiran lebih besar dan kasar dibanding garam meja. Garam memiliki rasa asin jauh lebih kuat dan tidak mudah larut. Umumnya garam krosok digunakan untuk mengawetkan ikan, produksi ikan asin, juga campuran pakan ternak.

Jika dipecah, garam krosok bisa digunakan untuk masakan. Koki Amy Eubanks mengatakan, garam bisa digunakan sebagai topping di akhir olahan, tapi bukan sebagai bumbu. "Garam ini lebih [cocok] untuk bagian akhir atau garnish," ujar Eubanks mengutip Self.

3. Garam laut (sea salt)

Seperti namanya, garam laut dibuat melalui proses evaporasi (penguapan) air laut. Kandungan mineral yang dikandung bakal bervariasi bergantung dari asal lautnya. Umumnya garam laut mengandung mineral seperti potasium, zat besi, dan seng. Makin gelap warnanya, konsentrasi mineral maupun polutannya pun makin tinggi.

Garam laut memiliki bentuk mirip serpihan kristal dan bersisik. Sekali ditaburkan, garam bakal tersebar rata dan tidak meninggalkan ledakan rasa asin.

4. Garam Himalaya (Himalayan pink salt)

Garam Himalaya atau kerap disebut Himalayan pink salt merupakan garam yang diperoleh dari tambang garam Khewra, Pakistan. Ini merupakan tambang garam terbesar kedua di dunia setelah Golderich di Kanada. Warna pink didapat dari kandungan iron oxide (besi oksida).

Dibanding dengan garam meja biasa, kandungan natrium garam Himalaya terbilang lebih rendah. Jika garam meja mengandung 39,1 persen natrium, garam Himalaya sekitar 36,8 persen.

Garam ini mengandung sedikit kalsium, zat besi, potasium dan magnesium. Kandungan mineral ini pula yang membuat garam Himalaya lebih diminati.

Menurut Eubanks, mineral tambahan ini pula yang membuat citarasa garam Himalaya agak berbeda dengan garam lain. Presentasi rasa yang agak berbeda bakal diperoleh saat Anda menambahkan garam sebagai sentuhan akhir masakan.

5. Garam kosher (kosher salt)

Garam kosher populer di Amerika Utara. Biasanya garam kosher digunakan untuk proses 'koshering salt' yakni menghilangkan darah pada daging termasuk membilas, merendam, dan menggarami.

"Banyak pekerja profesional dapur menggunakan garam kosher karena salinitas rendah yang mana tidak membuat masakan jadi keasinan. Bentuknya yang menyerupai butiran besar dan kasar membuatnya mudah diambil dan disebarkan dengan jari," jelas Eubanks.

Garam jenis ini, kata dia, paling baik untuk menggarami daging. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • 5 Jenis Garam dan Beda Penggunaannya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Banyak Ditemukan Pendangkalan Parit, PUPR Pekanbaru Maksimalkan Normalisasi
    02 Iran Ubah Strategi, Siap Pakai Nuklir untuk Ladeni Israel
    03 Penyebab Harga Gula Naik Jadi Rp17.500 per Kg
    04 2 Cara Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia U-23
    05 Pemprov Riau Pekan Depan Mulai Perbaiki Jalan Rusak di Pekanbaru
    06 Terkait Pengembangan Rest Area Tol Permai, Pj Sekdaprov Riau Harap BUMD Saling Bersinergi
    07 Akhir Pekan, Sebahagian Besar Wilayah Riau Masih Akan Diguyur Hujan
    08 MTQ XLII Tingkat Provinsi Riau, Diikuti 809 Peserta dari 12 Kabupaten Kota
    09 Menhub Beri Bantuan "By The Service" ke Pemprov Riau
    10 Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    11 Gelar Halal Bi Halal, Edy Natar Kembali Ceritakan Perjalanan GSSB Riau
    12 Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    13 Gebyar BBI/BBWI 2024, Pj Gubri Minta Dukungan Menteri Perhubungan
    14 Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
    15 Penerbangan di Beberapa Kota Iran Dihentikan Buntut Dari Serangan Israel ke Iran
    16 PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
    17 Setelah Israel Meluncurkan Rudalnya ke Iran, Harga Minyak Melesat 3 Persen
    18 Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
    19 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    20 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    21 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    22 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau