BULETINSATU.com -- Bagi para pelaku budidaya tanaman hias maupun bagi sedang iseng melakoni aktivitas menanam aglonema, ketahui dulu cara merawat aglonema dengan baik dan tepat.

Tentu saja dengan perawatan yang tepat dapat memuluskan pertumbuhan dan perkembangan aglonema secara maksimal dalam proses budidaya.

Sebab, akhir-akhir ini tanaman hias semacam aglonema seolah menjadi tren dan potensi usaha yang menguntungkan di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19). Terlebih harga aglonema pun tak tergolong murah.

Aglaonema atau aglonema adalah salah satu spesies tanaman hias yang mudah hidup di daerah subtropis hingga tropis.

Mengutip Planet House Plants, aglonema berasal dan tumbuh liar di hutan hujan Asia Tenggara, yang banyak ditemukan di Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Nama Aglonema dicukil dari Bahasa Yunani Kuno yang berarti 'tanaman mengilap'.

Tanaman aglonema di Indonesia juga kerap disebut sebagai 'sri rejeki'. Sesuai dengan nama lokalnya, tanaman ini dipercaya mampu memberikan energi positif untuk mendatangkan rejeki.

Tanaman yang satu ini juga menjadi salah satu flora yang ditetapkan oleh NASA sebagai tanaman yang efektif menghilangkan polutan rumah tangga, seperti formaldehida dan benzena yang ada di udara.

Aglonema memang memiliki banyak varietas, sehingga terkesan 'pasaran' di Indonesia. Namun siapa sangka harga aglonema mulai dari bibit aglonema widuri dibanderol mulai dari Rp150 ribu hingga Rp1,5 juta.

Penentuan harga aglonema juga kerap didasarkan pada banyaknya jumlah daun.

Meskipun tanaman ini memiliki karakteristik yang mudah tumbuh, namun untuk memaksimalkan proses perkembangan dan pertumbuhannya, pemilik tetap memerlukan segudang tips yang wajib dilakoni.

Melansir Joy Us Garden, setidaknya ada tujuh cara merawat Aglaonema yang dapat dipraktikkan secara mandiri. Cara-cara ini setidaknya sangat berguna bagi pelaku budidaya tanaman hias aglonema agar hasil budidayanya tumbuh dengan baik, sehingga menghasilkan nilai daya jual yang tinggi.

Aglaonema memang tergolong tanaman hias tidak manja, kendati demikian tanaman ini ternyata akan tumbuh lebih baik jika tidak secara langsung kontak dengan matahari.

Sinar matahari yang cukup adalah kata kunci keberhasilan menanam tanaman hias aglonema. Pasalnya, kontak matahari secara langsung dapat membuat warna daun berubah menjadi kuning dan layu.

Varietas aglonema yang beragam juga memiliki karakteristik tingkat kepekaannya terhadap sinar matahari. Ada yang suka tumbuh di tempat remang-remang seperti Aglaonema Nitidum, ada pula yang suka hidup di tempat terang untuk memaksimalkan warna daunnya, seperti Aglaonema Suzy.

Melansir Plant Care Today, tanaman ini hanya memiliki toleransi rendah terhadap suhu yang dingin. Tanaman ini tidak menyukai tumbuh dalam suhu udara di bawah 16 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, selalu usahakan untuk memberikannya kenyamanan dan kelembapan udara yang baik meskipun Aglonema ditanam dan ditempatkan di dalam ruangan.

Tanaman yang satu ini memang sangat gampang tumbuh, sehingga tak perlu repot dengan masalah asupan air. Pemilik harus memastikan ketersediaan nutrisi dan airnya cukup selama musim kering, dengan menyiram Aglaonema dua hingga tiga kali dalam sepekan.

Namun jika musim penghujan atau musim dingin tiba. Pemilik harus mengurangi asupan air, dengan hanya menyiram air satu hingga dua kali saja dalam sepekan.

Selain itu, gunakan air bersih untuk menyiram bagian tanaman dan basahi daunnya untuk memandikannya dari debu kotor hingga bakteri.

Aglonema juga membutuhkan perhatian pada kelembapan udara sekitarnya. Terlalu kering akan menjadikannya tak segar, namun terlalu basah malah akan menjadikan akarnya busuk.

Oleh sebab itu, akali dengan memberikan kerikil di permukaan tanahnya. Kemudian siram secara teratur dan berikan sirkulasi udara pada tanaman melalui lubang pada pot atau wadah tanam aglonema.

Pupuk tak cuma penting untuk tanaman buah, tapi juga tanaman hias seperti aglonema. Pastikan asupan vitaminnya selalu tercukupi dengan rajin memberi pupuk. Pupuk alami seperti pupuk kompos juga semakin menyuburkan tanaman yang satu ini.

Kendati demikian, hindari pemberian pupuk yang berlebih, sebab dapat mengganggu salah satu proses perkembangbiakannya.

Tanah organik sangat disarankan untuk menjadi media tanam aglonema. Tanah yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia baik yang telah mengalami dekomposisi lanjut maupun yang sedang mengalami proses dekomposisi dapat membuat tanaman cepat tumbuh subur dan sehat.

Selain itu, lakukan pengecekan rutin terhadap kualitas tanah. Apabila kondisi tanah telah menggumpal, kering atau terlalu basah, maka ganti dengan tanah yang baru.

Pemilik harus memastikan kondisi daun dan batang bebas dari hama-hama yang dapat mengganggu dan merusak pertumbuhan aglonema. Beberapa di antaranya seperti laba-laba, kutu, tungau, hingga ulat bulu.

Semprotkan sedikit pestisida untuk mengusir makhluk kecil yang dapat membuat aglaonema layu bahkan mati.

Nah, ketujuh cara merawat aglonema yang telah diulas, semoga dapat menjadi bahan referensi sebelum Anda memulai aktivitas seru bertanam tanaman hias aglonema ini. (CNI)