New Normal Berobat ke Rumah Sakit di Masa Pandemi
Minggu, 07-06-2020 - 22:27:52 WIB
Ilustrasi dokter Masa pandemi ini menuntut rumah sakit, pasien, dokter berbenah menghadapi new normal. (Pixabay)
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Pandemi virus corona membuat orang enggan ke rumah sakit karena takut tertular virus mematikan itu. Namun, berobat ke rumah sakit seringkali tak bisa ditunda. Masa pandemi ini menuntut rumah sakit berbenah menghadapi new normal.

New normal berobat ke rumah sakit di masa pandemi ini berdampak pada sejumlah perubahan. Berobat ke dokter bakal berbeda dibandingkan dengan saat sebelum ada virus corona penyebab Covid-19.

Rumah sakit bakal menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk seluruh pengunjung, mulai dari pasien, keluarga atau pendamping pasien, hingga orang-orang yang bekerja di rumah sakit.

Protokol kesehatan itu meliputi penggunaan masker, penerapan jaga jarak atau social distancing, hingga pengecekan kesehatan awal.  

"Semua pengunjung wajib menggunakan masker dan melalui screening kesehatan awal. Para petugas rumah sakit akan melakukan pengukuran suhu, pengecekan fisik, dan wawancara mengenai kondisi kesehatan serta riwayat kontak dengan wilayah atau orang lain yang terindikasi Covid-19," kata CEO Primaya Hospital Group dokter Ferdy D Tiwow, dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (3/6).

Ferdy menjelaskan rumah sakit-rumah sakit Primaya Hospital Group akan membedakan alur masuk dan ruangan pasien yang tidak lolos pengecekan kesehatan awal.

Seluruh petugas di rumah sakit juga mesti menggunakan alat pelindung diri.

Kebangkitan Telemedis

Di sisi lain, virus corona juga menuntut revolusi teknologi di rumah sakit. Mulai dari pendaftaran secara online untuk mengurangi penumpukan di ruang tunggu hingga konsultasi online melalui website atau aplikasi video.

"Praktek dokter telah mengalami perubahan signifikan dalam cara dokter memberikan perawatan pasien selama pandemi, dan kecepatan perubahan ini sangat luar biasa," kata kepala Royal College of GPs, Profesor Martin Marshall kepada AFP.

Penyebaran virus corona yang masif membuat sejumlah otoritas kesehatan di Eropa dan Amerika Serikat melonggarkan aturan mengenai penerapan telemedis (telemedicine) atau medis jarak jauh. Amerika Serikat misalnya mengizinkan orang menggunakan aplikasi seperti Skype dan FaceTime untuk berobat.
 
"Orang-orang sekarang melakukannya, yang kami pikir membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan. Dan itu mungkin lebih cepat satu dekade," kata konsultan kebijakan AS Chris Jennings.

Berdasarkan data WHO, secara global terdapat 58 persen negara menggunakan telemedis. Data dari NHS Inggris menyebut terdapat 1,2 juta konsultasi jarak jauh terjadi setiap hari dalam beberapa minggu terakhir.

Telemedis memungkinkanpemeriksaah suhu dengan termometer, oksimeter denyut nadi untuk mengukur kadar oksigen, dan perangkat pintar yang memantau tanda-tanda vital, yang semuanya terhubung ke internet. Hal ini memudahkan dokter memantau kondisi pasien dari jarak jauh.

Telemedis juga memberikan kemudahan pada orang-orang yang berada di daerah terpencil untuk mendapatkan akses kepada pengobatan.

Di sisi lain, teknologi jarak jauh untuk berobat di masa new normal ini juga memiliki sejumlah tantangan. Banyak orang yang mengeluhkan gangguan saat berkonsultasi.

"Konsultasi video pertama saya berantakan. Ada yang sedang melakukan pengeboran, mikrofon tidak berfungsi, seorang kolega berjalan masuk," kata seorang dokter di Imperial College London, Camille Gajria dikutip dari AFP.

Gajria menyebut dokter juga sulit memberikan penilaian mengenai kondisi pasien yang sebenarnya karena dilakukan secara online.

Selain itu, sejumlah perawatan juga tetap memerlukan pertemuan langsung. Misalnya, vaksinasi, tes darah, dan pemeriksaan fisik tidak bisa dilakukan dari jauh.

Perihal telemedis, dokter kesehatan olahraga Michael Triangto saat berbincang dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu juga mengungkapkan bahwa telemedis atau dokter online masih akan jadi pilihan sampai beberapa waktu ke depan.

"Masih ada yang akan parno untuk ke dokter tapi butuh. Telemedis ini mungkin tidak ideal dan tidak nyaman, tapi sampai saat ini itu yang bisa dilakukan, setidaknya sampai akhir tahun."

"Tapi di sisi lain, karena dokter online ini tidak bisa memeriksa secara langsung dan akurat, hanya berdasarkan lisan dari omongan pasien dan memprediksinya dari situ, jadi dokter akan jadi lebih hati-hati saat memberikan obat." (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • New Normal Berobat ke Rumah Sakit di Masa Pandemi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    02 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    03 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    04 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    05 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    06 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    07 Masih Ada Hujan di Riau
    08 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    09 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    10 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    11 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    12 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    13 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    14 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    15 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    16 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    17 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    18 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    19 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    20 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    21 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    22 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau