Buzz Cut, Cepak Militer yang Kembali Trendi Kala Pandemi
Minggu, 17-05-2020 - 00:16:38 WIB
Tren rambut buzz cut alias cepak militer menjadi viral selama masa pandemi. Bagaimana sejarahnya? (iStockphoto)
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Ketika lockdown, karantina, dan PSBB virus corona masih terus berlanjut tanpa tahu kapan berakhir, banyak orang mulai cemas soal penampilan mereka. Salah satu kecemasan yang terjadi adalah soal rambut yang terus memanjang dan tak teratur.

Hal ini membuat gerakan buzz cut. Laki-laki dan perempuan, bahkan selebriti berusaha mencukur dan memotong rambut mereka sendiri memakai pisau cukur elektrik. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Banyak orang yang memesan pisau cukur elektrik atau clipper secara online dan mencukur rambutnya sendiri.

Dengan pisau cukur ini, pria-pria lebih memilih untuk mencukur habis rambut mereka dan menjadi botak.

Ini bukan lagi soal tampilan berani atau demi kenyamanan semata. Potongan rambut ini dimaksudkan untuk menjaga rambut dan pertumbuhannya tetap terkendali sementara salon atau tukang cukur masih tutup.

Gaya buzz cut bukan hal yang baru. Gaya rambut ini mirip dengan gaya militer. Selain itu gaya ini juga menjadi simbol estetika para pemberontak.

Mengutip CNN, buzz cut ini dikembangkan dengan munculnya gunting manual dan alat cukur listrik. Awalnya gaya sebagian besar dipakai oleh anak laki-laki. Di negara-negara seperti AS, Rusia, Inggris dan Cina, gaya ini juga umum di antara rekrutan militer yang baru memulai pelatihan - maka nama lainnya, "gaya induksi," yang masih digunakan sampai sekarang. Alasannya cukup jelas: gaya itu bersih dan mudah dirawat, mencegah penyebaran kutu dan, di ketentaraan, membantu menciptakan rasa keseragaman.

Dalam minimalisnya yang sederhana, potongan rambut itu menandakan maskulinitas yang sederhana, terstandarisasi, awet muda - atau begitulah sampai tahun 1960-an, ketika Perang Vietnam mengubah banyak hal secara dramatis. Di tahun 60-an semuanya berakhir digantikan dengan rambut panjang dengan tekstur, gimbal, kepang dan lainnya. Kemudian, pada pertengahan 1970-an, punk mulai memegang kendali. DI masa ini, buzz cut kembali hadir.

Buzz cut yang saat itu sebut sebagai butch, crew cuts, atau flattops menjadi populer kembali di 1980-an. Bukan hanya karena punk tapi juga karena banyak perempuan yang ikut mengadaptasi hal ini. Ini merupakan tampilan sebagai norma gender dan ide kecantikan heteronormatif. Ikon perempuan buzz cut yang paling terkenal adalah Sinead O'Connor yang diduga mencukur rambutnya karena melawan para eksekutif yang menginginkan rambutnya panjang. Annie Lenox yang pernah tampil dengan rambut oranyenya kemudian memangkas habis rambutnya.

"Penampilan hanyalah sementara dan saya ingin menjadi sekuat pria," katanya kepada Interview.

Supermodel Pat Evans dengan bangga memakai rambutnya yang dipotong pendek untuk menentang tekanan sektor mode pada model-model hitam agar sesuai dengan konsep kecantikan kulit putih - yaitu rambut lurus. Pada 1990-an dan awal hingga pertengahan 2000-an, pemotongan buzz perempuan terus dipakai sebagai tanda pemberdayaan.

Kini, buzz cut atau gaya rambut cepak kembali populer karena pandemi. Berani mencoba? (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Buzz Cut, Cepak Militer yang Kembali Trendi Kala Pandemi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    02 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    03 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    04 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    05 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    06 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    07 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    08 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    09 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    10 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    11 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    12 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    13 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    14 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    15 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    16 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    17 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    18 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    19 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
    20 Pj Gubri Resmi Buka MTQ Ke 42 di Dumai
    21 Cuaca Cerah Berawan, Namun Tetap Harus Waspada, Masih Ada Potensi Hujan di Riau
    22 Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau