Kenali Langkah CPR, Pertolongan Pertama Kasus Henti Jantung
Selasa, 05-05-2020 - 23:04:06 WIB
Ilustrasi. Cardiopulmonary resuscitation (CPR) dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Henti jantung dapat menghambat aliran oksigen ke otak dan organ penting lain dalam tubuh yang bisa mengakibatkan kematian dalam hitungan menit. Sembari menunggu pertolongan medis datang, pemberian cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.

Henti jantung mendadak merupakan kondisi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya ditandai oleh hilangnya kesadaran dan napas yang terhenti. Kondisi ini pula yang merenggut nyawa penyanyi campursari kenamaan Didi Kempot pada Selasa (5/5) di Solo, Jawa Tengah.

CPR bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak. CPR sendiri merupakan usaha mempertahankan fungsi pernapasan dan pompa jantung untuk mengalirkan darah.

"Cara ini membuat jantung kembali memompa [darah] secara spontan dan paru-paru juga dapat melakukan pernapasan secara spontan," ujar ahli kardiologi, dr Vito Damay kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).

American Heart Association menyebut, CPR dapat menjaga aliran darah tetap aktif dan memperbesar kemungkinan keberhasilan resusitasi saat staf medis tiba di lokasi.

Kemampuan menguasai teknik CPR sangat penting dimiliki oleh semua orang. Tak hanya petugas medis, masyarakat awam pun disarankan untuk memahami proses kerja CPR.

"Iya, sebaiknya [masyarakat awam] tahu [teknik CPR], terutama yang kerja di area publik," kata Vito. Dia juga menyarankan agar masyarakat mengikuti pelatihan-pelatihan CPR yang telah banyak tersedia.

Cara dan Langkah-langkah CPR

Ada dua versi CPR yang umum dikenal masyarakat. Pertama, adalah CPR yang bisa dilakukan oleh mereka yang sudah terlatih dan mendapatkan sertifikasi. CPR ini menggunakan teknik kompresi atau pijat dada dilengkapi dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut.

Pada pasien atau orang yang mengalami henti jantung berusia dewasa, umumnya kompresi dada dilakukan dengan kecepatan 100-120 tekanan per menit. Tekanan pada dada dilakukan dengan kedalaman 5 sentimeter ke bawah.

Sementara masyarakat umum yang tidak terlatih disarankan untuk menguasai hands-only CPR, tanpa perlu mempelajari bantuan pernapasan mulut ke mulut. CPR ini hanya memerlukan kekuatan tangan untuk melakukan kompresi dada pada pasien henti jantung.

Vito mengatakan, langkah awal yang perlu dilakukan pada seseorang yang mengalami henti jantung adalah dengan memanggilnya. Jika pasien tak merespons, maka Anda dipersilakan untuk melakukan kompresi dada.

"Dan jangan lupa segera panggil bantuan. Saat tak ada yang bisa menolong di sekitar kita, Anda bisa mengeluarkan ponsel dan mencari bantuan medis," kata Vito.

Setelah memanggil bantuan, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah melakukan kompresi atau pijat jantung. American Heart Association merekomendasikan semua orang-yang terlatih atau yang tidak terlatih-memulai CPR dengan kompresi atau pijat jantung.

Orang-orang yang terlatih seperti perawat dan dokter umumnya akan mengecek denyut nadi sebelum melakukan kompresi jantung. Sementara orang awam tak perlu melakukan pengecekan denyut nadi.

"Orang yang tidak terlatih [CPR] tak apa jika tak memeriksa denyut nadi. Yang jelas saat pasien tidak bangun dan bernapas dengan cara tidak normal itu kita anggap sebagai orang yang henti jantung," kata Vito.

Berikut cara melakukan pijat jantung atau kompresi dada:
- Letakkan pasien dalam posisi terlentang di atas permukaan yang keras.
- Simpan salah satu tangan tepat di bagian tengah dada pasien, di antara kedua puting.
- Simpan dan kaitkan tangan yang lain di atas tangan pertama.
- Dorong dan lakukan pijat jantung dengan cepat serta keras. Lakukan sebanyak 100 kali per menit.
- Pijat dengan menggunakan kekuatan bahu dan badan bagian atas Anda, bukan dari siku. Usahakan tangan tetap tegak lurus, biarkan tubuh Anda yang bergerak naik turun.

Pijat jantung atau kompresi dada seperti ini dapat membantu seseorang yang mengalami henti jantung. Lakukan kompresi dada secara berulang hingga pertolongan medis datang.

"Dengan melakukannya [kompresi dada], Anda meningkatkan kemungkinan seseorang selamat dari risiko kematian akibat henti jantung," kata Vito. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Kenali Langkah CPR, Pertolongan Pertama Kasus Henti Jantung
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    02 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    03 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    04 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    05 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    06 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    07 Masih Ada Hujan di Riau
    08 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    09 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    10 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    11 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    12 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    13 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    14 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    15 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    16 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    17 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    18 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    19 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    20 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    21 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    22 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau