Penemu N95 'Bangkit' dari Pensiun untuk Bantu Atasi Covid-19
Rabu, 29-04-2020 - 17:27:55 WIB
|
Ilustrasi: Peter Tsai, ilmuwan penemu masker N95 muncul dari masa pensiunnya demi membantu mengatasi kelangkaan alat pelindung diri tenaga medis. (Foto: Dok. 3m) |
BULETINSATU.com -- Penemu masker N95, Peter Tsai kembali muncul di tengah pandemi virus corona yang mewabah di lebih 180 negara dunia. Ilmuwan kelahiran Taiwan ini kini membantu para peneliti mengembangkan cara untuk membersihkan masker N95 sehingga bisa digunakan ulang.
Bagian dari alat pelindung diri yang mampu menyaring 95 persen partikel tersebut kini sangat dibutuhkan para tenaga medis. Mengingat jumlah positif di seluruh dunia hingga Rabu (29/4) sudah melebihi 3,1 juta kasus. Di Amerika Serikat sendiri, ada lebih 1 juta kasus.
Dan saat menangani pasien positif Covid-19, petugas medis yang melakukan kontak langsung wajib menggunakan masker ciptaannya tersebut.
Peter Tsai diketahui telah pensiun dari masa tugasnya. Peneliti sekaligus profesor sains dan teknik material itu menerima paten pada 1995 untuk teknologi filtrasi kunci yang digunakan pada masker N95. Menurut bos lamanya di University of Tennessee, kain yang diciptakan Tsai itu menjadi terobosan di bidang perlindungan virus.
Tsai kini tengah meneliti pelbagai cara untuk mendisinfeksi topeng dengan aman agar bisa digunakan kembali tanpa merusak fungsi pelindungnya. Petugas kesehatan di berbagai rumah sakit kini melaporkan kekurangan pasokan alat pelindung medis, termasuk masker N95 dan ventilator.
Sebuah kelompok penelitian sukarela bernama N95DECON turut mencari cara untuk mendekontaminasi masker agar bisa digunakan lagi. Seperti dikutip dari NPR, Tsai pun mengatakan, beberapa peneliti juga telah menghubunginya untuk meminta bantuan.
"Saya hanya ingin membantu orang dan melakukan pekerjaan saya. Para pekerja rumah sakit di garis depan--mereka adalah pahlawan. Saya hanya berusaha membantu mereka memakai masker," tutur Tsai kepada NPR.
N95DECON telah menemukan metode menjanjikan yang menggunakan kelembaban, uap hidrogen peroksida dan radiasi UV-C untuk membersihkan masker tanpa merusak sifat-sifat utamanya. Kelompok penelitian ini juga melaporkan, metode yang melibatkan air sabun, pemutih, alkohol dan penyimpanan semalam itu telah ditemukan untuk memastikan efisiensi filtrasi pada N95. (CNI)
Komentar Anda :