BULETINSATU.com -- Jumlah kasus penyakit infeksi virus corona atau Covid-19 sudah dikonfirmasi di 61 negara, dengan jumlah korban mencapai lebih dari 86 ribu dan korban meninggal nyaris mencapai 3 ribu jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan level risiko global ke tingkat tertinggi, dan krisis kesehatan global makin mendekati pandemi.
Satu hal yang paling mencemaskan adalah, siapa yang lebih rentan terkena serangan virus corona ini? Hal ini masih jadi pemantauan dan pertanyaan para ahli.
Di antara mereka yang terinfeksi virus, orang dewasa dengan usia dengan masalah kesehatan jantung yang sudah ada sebelumnya ataupun hipertensi bisa memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal ini didasarkan pada statistik awal, termasuk penelitian yang mencakup lebih dari 72 ribu pasien di China.
Dari angka 44.700 infeksi yang dikonfirmasi melalui tes laboratorium pada pertengahan Februari membuktikan bahwa lebih 80 persen korban berusia 60 persen, dan separuhnya lebih dari 70 tahun. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang diterbitkan dalam CDC Weekly China.
Laporan awal luar China pun tak jauh berbeda dengan hasil ini. Sekitar 12 orang korban pertama yang dilaporkan di Italia ini sebagian besar berusia 80 tahunan dan tak ada yang berusia di bawah 60 tahun. Beberapa di antaranya diketahui memiliki masalah jantung.
Perbandingan soal gender pun mulai mencuat. Dalam penelitian di China, jumlah laki-laki yang meninggal dunia lebih banyak dibanding perempuan, berkisar 3:2. Belum diketahui apa yang menyebabkan hal ini, mungkinkah karena perilaku, kebiasaan merokok, faktor biologis seperti perbedaan hormon, atau yang lain.
Hanya saja satu yang pasti adalah tak adanya korban atau kasus di antara anak-anak. Kelompok usia 10-19 terdiri dari satu persen infeksi, dan satu kematian. Anak-anak di bawah 10 mencapai kurang dari satu persen, tanpa kematian dilaporkan.
"Kami masih berusaha mencari jawaban dalam kasus di antara mereka yang berusia di bawah 20 tahun," kata Cecile Viboud, ahli epidemiologi di National Institute of Health's Fogarty International Centre kepada AFP.
"Apakah karena orang dewasa lebih rentan daripada anak kecil, sehingga mereka tak terinfeksi? Atau jika mereka terinfeksi, mereka lebih sedikit yang terkena penyakit?
David Fisman, ahli epidemiologi di Universitas Toronto juga mengungkapkan kebingungannya karena tak ada kasus virus corona pada anak kecil.
"Di mana anak-anak yang terinfeksi? Ini penting, mungkin anak-anak tak diuji karena mereka hanya memiliki gejala ringan."
Ada spekulasi terkait hal ini, salah satunya adalah karena anak-anak di China sudah memasuki liburan tahun baru ketika virus itu mulai menyebar luas di bulan Januari 2020 lalu.
"Tapi anak-anak masih tinggal di rumah dan mereka bisa terinfeksi oleh orang tua mereka," kata Viboud.
Tingkat kematian
Rasio kasus yang dikonfirmasi terhadap kematian menunjukkan tingkat kematian 3,4 persen.
"Saat ini kami tidak memiliki pemahaman yang baik tentang tingkat kematian yang sebenarnya," kata Sharon Lewin, direktur Institut Infeksi dan Imunitas Doherty di University of Melbourne kepada televisi Australia.
"Diperkirakan sekitar dua persen." (CNI)
Komentar Anda :