Jejak Ganja dalam Kuliner Aceh
Minggu, 02-02-2020 - 23:36:49 WIB
Daun ganja atau marijuana.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Tanaman ganja atau marijuana bukan jadi barang baru dalam kuliner Aceh. Ganja digunakan sebagai bumbu masak, sejak dari jaman Kesultanan Aceh.

Kehadiran ganja dalam kuliner Aceh juga masih bertahan hingga kini. Namun, penggunaannya yang lebih tertutup, tidak seperti dahulu yang digunakan terang-terangan. Sebab, jenis itu dilarang digunakan dalam bentuk apapun oleh pemerintah, karena jenis tanaman ini masuk dalam kategori satu obat-obatan terlarang.

Dalam kuliner, tidak semua komponen di tanaman ganja bisa digunakan. Hanya bijinya saja, yang dapat digunakan untuk bumbu masak. Biji-biji ganda dinilai mampu membuat daging empuk dan tentunya masakan bisa lebih sedap.

Bahkan, dengan campuran biji ganja, makanan berkuah diyakini bisa menjadi pengawet makanan alami. Sehingga tidak perlu alat berupa lemari pendingin atau kulkas untuk menyimpan makanan agar tahan lama.

Pemerhati ganja asal Aceh, Syardani M Syarif alias Tgk Jamaica, mengatakan tradisi menggunakan ganja untuk pelengkap bumbu makanan dalam masakan Aceh sudah ada sejak lama.

"Kalau dalam kuliner Aceh, ganja ini bukan barang baru. Memang dari nenek buyut kita dulu sudah menggunakannya," kata Tgk Jamaica dalam diskusi soal ganja, di Kamp Biawak, Aceh Besar, Jumat (31/1).

Ia menjelaskan, kuliner Aceh yang sering dicampur biji ganja adalah kuah beulangong, kari sie itek, ie bu peudah dan makanan yang menggunakan rempah lainnya. Namun kini penggunaan biji ganja ini jarang digunakan seiring dengan ketatnya hukum negara terhadap peredaran ganja.

Sementara itu, seorang pemilik warung makan di kawasan Lambaro, Aceh Besar, Suahdi Imran (63), mengatakan jika hampir semua masakan di Aceh menggunakan biji ganja yang sudah dihaluskan.

Suahdi menuturkan, orang-orang Aceh kerap menggunakan biji ganja dalam masakannya, karena pada zaman dahulu tidak ada penyedap rasa terbaik menurut mereka.

Tradisi menggunakan biji ganja ke dalam masakan pun dianggap merupakan warisan turun temurun.

"Zaman dulu hampir semua pakai. Ganja itu karena penyedap, zaman dulu tidak ada penyedap pabrikan, kalau sekarang kayak micin," katanya pada CNN Indonesia, Sabtu (1/2).

Umumnya masakan Aceh khas dengan bumbu rempah-rempah. Sebab, di Aceh banyak warga campuran. Hal itu juga untuk menyempurnakan cita rasa masakan, maka dicampur dengan biji ganja.

Masakan seperti kari ayam atau daging, gulai dan sambal diakui akan lebih nikmat jika menggunakan biji ganja. Sebelum dicampur ke dalam masakan, biji ganja dibuat halus seperti bumbu lainnya.

Kadarnya pun, kata dia harus disesuaikan dengan berapa banyak masakan yang bakal dimasak. Misalnya, masak satu ekor bebek dibuat kari atau gulai minimal menggunakan kurang seperempat ons biji ganja yang sudah dihaluskan. Efek setelah makan masakan yang menggunakan biji ganja, nafsu makan akan bertambah.

Dia menceritakan, bahwa orang-orang Aceh terdahulu tidak mengetahui jika daun ganja bisa dihisap seperti rokok. Mereka hanya mengetahui ganja adalah sebagai penyedap masakan.

"Ini (ganja) dulu digunakan hanya untuk penyedap, bukan yang lain-lain," ujarnya.

Tak hanya pada makanan, sebut dia, di dalam campuran kopi juga dulu dicampur biji ganja. Menurutnya, campuran itu bisa membuat aroma kopi lebih terasa dan segar.

Kini penggunaan biji ganja dalam kopi sulit ditemui. Kemudian, tanaman ganja yang dulu tumbuh subur di pekarangan rumah warga sekitar tahun 1970-an, kini nyaris tak pernah terlihat lagi.

"Kalau ada paling secara pribadi dan sembunyi-sembunyi. Biasanya mereka gunakan untuk ditaruh di makanan, tidak untuk disalahgunakan," tuturnya.

Kolektor Manuskrip Kuno Aceh, Tarmizi Hamid, menyebutkan ganja sebagai bumbu makanan di Aceh juga tertuang dalam kitab Tajol Mulok, warisan kesultanan Aceh pada abad ke-18 Masehi.

Dari naskah kuno yang dimilikinya itu, selain untuk penyedap rasa, ganja juga digunakan untuk bahan pengawet makanan yang alami.

"Dulu juga dipergunakan untuk anti basi makanan, leluhur kita paham tentang itu," ucap Tarmizi.

Menurutnya, secara budaya, masyarakat Aceh memang sejak lama mengkonsumsi ganja untuk hal positif. Namun, karena penggunaannya semakin disalahgunakan membuat penggunaan ganja sebagai bumbu makanan dan campuran kopi di Aceh semakin sulit ditemui. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Jejak Ganja dalam Kuliner Aceh
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Menhub Beri Bantuan "By The Service" ke Pemprov Riau
    02 Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    03 Gelar Halal Bi Halal, Edy Natar Kembali Ceritakan Perjalanan GSSB Riau
    04 Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    05 Gebyar BBI/BBWI 2024, Pj Gubri Minta Dukungan Menteri Perhubungan
    06 Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
    07 Penerbangan di Beberapa Kota Iran Dihentikan Buntut Dari Serangan Israel ke Iran
    08 PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
    09 Setelah Israel Meluncurkan Rudalnya ke Iran, Harga Minyak Melesat 3 Persen
    10 Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
    11 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    12 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    13 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    14 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
    15 Jelang MTQ Ke-42 Provinsi Riau Tahun 2024, Kafilah Kota Pekanbaru Ikuti Pemusatan Latihan
    16 Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    17 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    18 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    19 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    20 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    21 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    22 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau