Orang Indonesia soal Kelestarian Alam: Sadar Tapi Minim Aksi
Jumat, 01-11-2019 - 13:32:37 WIB
Ilustrasi. Kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan dan kelestarian alam tak dibarengi dengan aksi nyata.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Sederet kampanye mengenai kesehatan dan kelestarian lingkungan tampaknya mampu menyentuh masyarakat Indonesia. Sebuah riset menyebut, rata-rata orang Indonesia sadar akan pentingnya kesehatan tubuh dan kelestarian lingkungan.

Riset tersebut diinisiasi oleh perusahaan pengolah kemasan makanan dan minuman Tetra Pak bekerja sama dengan Ipsos.

"Orang Indonesia juga sadar kalau keduanya [kesehatan tubuh dan kelestarian lingkungan] saling terkait," ujar Communication Manager Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia, Gabrielle Angriani dalam peluncuran hasil riset di Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).

Riset bertajuk Tetra Pak Index 2019 "The Convergence of Health & Environment" ini dilakukan dengan melibatkan seribu responden. Ipsos sebagai pihak pelaksana riset menggunakan metode online research pada responden yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Responden terpusat pada mereka yang tinggal di kawasan urban dan suburban.

Dari seribu responden, sebanyak 86 persen sadar akan pentingnya hidup sehat. Sebanyak 80 persen responden menyadari pentingnya hidup dengan dampak minimal terhadap lingkungan.

Sebanyak 59 persen responden sadar bahwa keputusan pembelian produk yang ditujukan bagi kesehatan pribadi memiliki dampak pada lingkungan. Sebaliknya, sebanyak 68 persen responden sadar bahwa isu lingkungan punya dampak pada kesehatan pribadi.

Minim Aksi

Akan tetapi, kesadaran akan kesehatan tubuh dan kelestarian lingkungan ini tak berjalan beriringan dengan aksi yang dilakukan. Meski sadar, masyarakat Indonesia masih minim soal aksi.

"Kesadaran itu ada. Kesadaran kesehatan diri dan kelestarian lingkungan, meski belum ada aksi," ujar Gabrielle.

Riset menunjukkan, hanya 42 persen responden yang melakukan daur ulang. Menurut Gabrielle, hal ini disebabkan oleh belum banyak tersedianya alat daur ulang.

"Lingkungan kurang fasilitas untuk daur ulang. Ini perlu kerjasama pemerintah, NGO, masyarakat. Musti kerja bareng," kata dia.

Meski demikian, sebanyak 53 persen responden selalu membeli produk dengan kemasan berkelanjutan, 54 persen responden menghindari membeli dan menggunakan plastik, 58 persen responden membeli produk makanan dan minuman ramah lingkungan dan 70 persen responden selalu minum dan makan makanan sehat.

Hadir dalam kesempatan serupa, salah satu pendiri restoran vegan Burgreens, Helga Angeline Thahjadi mengatakan, ada tiga hambatan untuk mempraktikkan perilaku hidup sehat dan ramah lingkungan.

"Ada tiga. Motivasinya kurang kuat, tekanan lingkungan, dan malas ribet," kata Helga pada CNNIndonesia.com.

Masyarakat Indonesia kerap 'termakan' oleh tren. Motivasi untuk melakoni gaya hidup sehat dan ramah lingkungan sebatas untuk mengikuti tren tanpa diikuti niat yang kuat. Saat tren menurun, motivasi pun ikut merosot.

Selanjutnya adalah tekanan lingkungan. Di Indonesia, kata Helga, gaya hidup sehat dan ramah lingkungan masih dianggap 'aneh'.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang serba praktis. Bagi beberapa orang, membawa tumbler atau boks makanan sendiri terasa merepotkan.

"Orang kurang pikir panjang. Harusnya bisa berpikir, mending ribet sekarang, daripada ribet nanti saat planet sudah hancur," kata Helga. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Orang Indonesia soal Kelestarian Alam: Sadar Tapi Minim Aksi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    02 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    03 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    04 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
    05 Jelang MTQ Ke-42 Provinsi Riau Tahun 2024, Kafilah Kota Pekanbaru Ikuti Pemusatan Latihan
    06 Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    07 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    08 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    09 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    10 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    11 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    12 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
    13 Gagalkan Pencurian Aset Pemprov Riau, Tujuh Anggota Satpol PP dapat Penghargaan
    14 Pembiayaan Gadai Emas Lebih Murah di BRK Syariah, Ujrahnya Hanya Rp.6.000 per Gram
    15 Pj Gubri Carikan Solusi Kemacetan Persimpang SKA
    16 Meski Cerah Berawan Namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    17 Pemprov Selesaikan 94 Persil Pembebasan Lahan Masyarakat Untuk Pembangunan Flyover Panam
    18 Pj Gubri Pastikan Riau Telah Siap Untuk Gernas BBI/BBWI 2024
    19 Tindaklanjuti Aduan THR, Disnakertrans Riau akan Turunkan Tim Pengawas
    20 PBB Cemas Situs Nuklir Iran Jadi Target Empuk Balas Dendam Israel
    21 Harga Minyak 'Mendidih' Usai Israel Pertimbangkan Balas Serangan Iran
    22 Anggap Kekalahan Indonesia Kontroversial, Erick Thohir Kirim Surat Protes ke AFC
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau