PEKANBARU - Anjloknya harga sejumlah komoditi pertanian dan perkebunan seperti, kelapa,karet dan kelapa sawit telah membuat masyarakat menjerit. Aksi unjuk rasa pun dilakukan mahasiswa beberapa waktu lalu, meminta agar Pemerintah daerah mengambil langkah yang cepat.

Tuntutan mahasiswa dan harapan para petani tersebut diapresiasi DPRD Riau, khususnya Komisi II. Kalangan wakil rakyat itu berjanji akan cari solusi dengan melakukan komunikasi inten dengan OPD terkait dan Pemerintah Pusat.

"Pertama kita apresiasilah apa yang diperjuangkan mahasiswa ini. Kita akan berusaha carikan solusinya bagaimana tiga komoditi tersebut jadi stabil dan normal.  Ini permasalahannya tidak di daerah saja, tapi juga pusat. Untuk itu akan kita carikan solusi dengan melakukan komunikasi dengan OPD terkait dan pemerintah pusat," sebut Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Mansyur HS saat dikonfirmasi, Selasa (11/12/2018) seperti dilansir media center Riau.

Ditambahkan politisi PKS ini, anjloknya harga tiga komoditi tersebut harus dipecahkan secepatnya.  Mengingat petani di Riau sangat bergantung di tiga komoditi tersebut dalam menopang perekonomiannya, harga anjlok membuat masyarakat jadi menjerit.

"Di satu sisi harga tiga komoditi tersebut anjlok, sementara harga bahan pokok meroket. Jadi dapat dipahami betapa sulitnya ekonomi masyarakat," ujarnya.

Disampaikan juga oleh Caleg Dapil Kota Pekanbaru ini lagi, ada beberapa solusi yang bisa ditempuh dalam mengatasi permasalahan ini.

"Pertama harus ada Industri Hilir.  Sekarang memang ada tapi informasinya masih bersifat monopoli yang hanya milik perusahaan tertentu. Kemudian juga perlu dibangun pelabuhan mengingat sekana ini biaya angkut atau transportasi menjual kelapa cukup tinggi," katanya. ***