Tambahan Rp5 Triliun Cair untuk Protokol Kesehatan Pilkada
Sabtu, 05-09-2020 - 20:16:20 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah menggelontorkan anggaran tambahan Rp5 triliun agar Pilkada Serentak 2020 berjalan sesuai protokol kesehatan.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Pemerintah menggelontorkan anggaran tambahan sebesar Rp5 triliun untuk Pilkada Serentak 2020. Dana itu digunakan untuk membiayai perlengkapan dan persiapan penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 sesuai protokol kesehatan di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan dana tersebut digunakan untuk membelanjakan perlengkapan protokol kesehatan selama Pilkada 2020 berlangsung. Sebab, sejak awal pemerintah berprinsip pelaksanaan Pilkada 2020 harus sesuai protokol kesehatan.

"Tak kurang Rp5 triliun tambahan dana. Kita sudah carikan dana dan sudah terpenuhi. Ini digunakan membiayai perlengkapan dan persiapan tambahan sebagai penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 yang sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19," kata Mahfud dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (5/9).

Mahfud memastikan rangkaian protokol kesehatan harus dilaksanakan saat pemungutan suara. Di antaranya, jumlah pemilih di TPS dibatasi. Selain itu, waktu mencoblos akan terjadwal dan tidak serentak pada jam yang sama. 

Menurut dia, ini bertujuan mencegah terjadinya kerumunan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena pemilih yang datang serempak.

"Jadi pencoblosan ditentukan jamnya. Setiap warga ada jadwalnya masing-masing. Sehingga tak ada yang berdesak-desakan," jelas Mahfud.

Kemudian, menurut Mahfud, seluruh petugas TPS akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan seluruh pemilih akan diberi sarung tangan. Sarung tangan tersebut akan digunakan para pemilih saat mencoblos.

Nantinya, sarung tangan tersebut langsung dibuang setelah selesai mencoblos. Selain itu, tempat sampah khusus juga disediakan untuk membuang sarung tangan bekas itu.

"Tentu saja tetap harus memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan. Nanti di TPS disediakan tempat cuci tangan dan ada pula tenaga medis jika sewaktu-waktu diperlukan," kata dia.

Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati dalam diskusi yang sama mengatakan, protokol kesehatan yang perlu diperhatikan selama tahapan Pilkada Serentak 2020 bukan sekadar proses pemungutan suara. Sejumlah tahapan juga harus menjadi perhatian.

Menurut dia, sejauh ini simulasi protokol kesehatan dalam tahapan pemilu baru dilakukan saat proses pemungutan suara di TPS. Padahal, kata dia, setiap tahapan pemilu berpotensi memunculkan kerumunan massa.

"Banyak hal yang perlu diperhatikan. Penyelenggara sudah simulasi, tapi kan yang kita lihat baru simulasi di TPS, yang harus diantisipasi di seluruh tahapan pemilunya," kata Nisa.
 
"Karena tahapan pemilu di Indonesia panjang dan sangat kompleks. Hampir di semua tahapannya berpotensi berkumpulnya banyak orang," ujar dia menambahkan.

Ia mencontohkan, pendaftaran pasangan calon yang baru dibuka Jumat (4/9) saja sudah menimbulkan kerumunan orang tanpa memerhatikan protokol kesehatan. Sejumlah pasangan calon yang mendaftarkan diri ke KPU kemarin melakukan konvoi atau arak-arakan dengan pendukungnya.

Padahal, menurut dia, sejak awal pemerintah dan KPU sudah jauh-jauh hari melarang pendaftaran calon diikuti oleh banyak orang.

Selain itu, KPU juga harus memperhatikan tahapan kampanye tatap muka atau rapat umum. Meski dalam Peraturan KPU sudah diatur hanya 100 orang yang hadir dalam kampanye tatap muka, namun ia curiga ketentuan itu tidak akan dipatuhi.

"Ketika rapat umum, meskipun PKPU sudah mengatur hanya 100 orang yang bisa hadir, tapi ya kita kan enggak tahu, di masa pendaftaran ini saja sudah diatur supaya yang hadir siapa saja, tapi arak-arakan masih ada," paparnya. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Tambahan Rp5 Triliun Cair untuk Protokol Kesehatan Pilkada
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    02 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    03 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    04 Masih Ada Hujan di Riau
    05 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    06 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    07 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    08 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    09 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    10 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    11 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    12 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    13 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    14 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    15 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    16 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    17 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    18 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    19 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    20 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    21 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    22 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau