Di Depan Jokowi, Epidemiolog Sebut Laju Penularan Corona Sama
Kamis, 25-06-2020 - 10:25:02 WIB
Salah satu kepadatan massa di era new normal dengan risiko tinggi penularan Covid-19.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut laju penularan Virus Corona di Indonesia tak memburuk. Penambahan angka kasus Virus Corona diklaim karena peningkatan jumlah tes.

Diketahui, jumlah kasus positif Virus Corona (Covid-19), per Rabu (24/6), mencapai 49.009 kasus atau bertambah 1.113 orang dari hari sebelumnya. Dari jumlah total itu, 19.658 orang dinyatakan sembuh dan 2.573 orang lainnya meninggal dunia.

"Semua orang sekarang terkadang bingung. Kenapa angkanya hariannya kita bertambah besar?" kata Epidemiolog di Gugus Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah, dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/6).

Padahal, menurutnya, kondisi laju penularannya antara bulan lalu (saat masih PSBB di berbagai daerah) dengan Juni (ketika new normal diterapkan) ini masih sama.

"Laju penularannya masih sama di Indonesia. Kita tidak bisa bilang kondisinya memburuk. Tidak. Kondisinya sama," aku Aisyah.

Ia menyebut kenaikan jumlah kasus positif Corona setiap harinya disebabkan oleh pengujian Corona yang bertambah. Rinciannya, jumlah tes pada Mei mencapai 26 ribu, pada Juni naik menjadi 53 ribu.

"Bahwa tidak hanya jumlah kasus yang kita lihat tapi berapa juga jumlah pemeriksaan yang kita lakukan," pungkas Epidemiolog dari Universitas Indonesia tersebut.

Aisyah menambahkan bahwa ada 112 Kabupaten/Kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus positif baru Covid-19.

"Update per 21 Juni 2020 ada 112 Kabupaten Kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru," ujarnya.

Kendati begitu, masih ada 57 Kabupaten/Kota yang beresiko tinggi, 157 Kabupaten dan Kota resiko sedang, dan 188 Kabupaten dan Kota resiko rendah.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengklaim data perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini semakin baik dan lengkap. Data tersebut, katanya, akan digunakan pemerintah untuk menerapkan kebijakan terkait penanganan Corona.

"Data yang kita miliki sangat komplet dan dari data-data itulah kita putuskan kebijakan," ujar dia, dalam konferensi pers itu.

Jokowi pun mengingatkan agar daerah yang ingin segera menjalani tatanan kehidupan baru atau new normal tetap harus merujuk pada data kasus yang dimiliki gugus tugas tersebut.

"Suatu daerah yang ingin masuk ke normal harus melalui tahapan-tahapan data yang kita lihat itu. Prakondisi seperti apa, kemudian timing-nya, kemudian prioritas di sektor apa semuanya berdasar data-data yang kita miliki," katanya.

Untuk mengukur penyebaran Covid-19, para ahli epidemiologi memakai Rt, atau reproduksi efektif. Menurut data Bonza, start-up yang mengukur laju reproduksi Corona, berdasarkan data per 24 Juni, ada 14 provinsi dengan Rt di bawah 1 atau batas aman. 20 provinsi lainnya, termasuk DKI Jakarta, masih memiliki RT di atas 1.

Sebelumnya, Epidemolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman menilai dalih peningkatan kasus Corona sebagai dampak penambahan tes massal tak tepat. Baginya, alasan itu bisa gugur seandainya ada pengendalian Covid-19 lewat kebijakan yang tepat dan edukasi warga yang benar sejak awal.

"Temuan kasus meningkat akibat cakupan tes yang meningkat [itu] betul," kata dia.

"Tapi harus difahaminya adalah cakupan test meningkat tidak akan menemukan kasus banyak jika pencegahan sudah berhasil dilakukan, jika masyarakat semakin sadar, dan jika pengendalian Covid berhasil," imbuhnya.(CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Di Depan Jokowi, Epidemiolog Sebut Laju Penularan Corona Sama
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Masih Ada Hujan di Riau
    02 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    03 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    04 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    05 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    06 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    07 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    08 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    09 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    10 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    11 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    12 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    13 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    14 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    15 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    16 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    17 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    18 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    19 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    20 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    21 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    22 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau