FSGI Sebut Kualitas Pendidikan Indonesia Turun saat Corona
Sabtu, 02-05-2020 - 23:19:33 WIB
Ilustrasi kegiatan pembelajaran di sekolah ditiadakan selama pandemi virus corona. (ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Pandemi virus corona (covid-19) dinilai turut berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Proses pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan saat ini menjadi kesulitan tersendiri bagi guru maupun siswa.

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim menyatakan, metode PJJ yang diterapkan selama pandemi Covid-19 menyebabkan guru maupun siswa tak maksimal dalam menjalankan proses pembelajaran. Minimnya akses teknologi hingga keterbatasan materi yang disampaikan menjadi sejumlah kendala.

"Sudah pasti terjadi penurunan kualitas pengetahuan akibat corona. Pembelajaran dilakukan jarak jauh dan faktanya guru, siswa, orang tua, gugup dan gagap menghadapi model pembelajaran seperti itu," ujar Satriwan, Jumat (1/5).

Dalam penyampaian materi, Satriwan mengatakan, guru terpaksa memadatkan materi pembelajaran dalam kurikulum yang mestinya 10 bab menjadi lima bab saja. Pengurangan materi dalam kurikulum ini juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Meski pada praktiknya, guru kerap kali merasa bertanggung jawab untuk menuntaskan seluruh materi melalui PJJ pada siswa. Namun, materi yang diterima siswa pun tak maksimal. Terlebih, jam belajar siswa selama PJJ banyak berkurang.

Satriwan menuturkan, jika biasanya siswa belajar dari pukul 7.00 pagi 16.00 sore, kini waktu belajar dibatasi hanya sampai pukul 13.00 siang. Mata pelajaran yang diajarkan pun terbatas hanya satu hingga dua per hari.

Belum lagi penilaian aspek lain dari aktivitas siswa. Sejak PJJ, guru tak dapat memantau langsung aktivitas siswa yang dapat menjadi indikator penambahan nilai.

"Proses biasanya ada dialog, diskusi, debat, sekarang prosesnya serba terbatas," katanya.

Untuk itu, Satriwan menyarankan agar Kemdikbud mulai menyusun kurikulum darurat untuk menghadapi kejadian yang tak bisa diprediksi seperti pandemi covid-19. Kurikulum darurat ini diyakini akan memudahkan proses pembelajaran bagi siswa maupun guru.

Materi yang diajarkan dapat dilonggarkan dan aspek penilaian tambahan dapat menggunakan indikator lain seperti kegiatan siswa selama berada di rumah.

"Misalnya melonggarkan bobot materi yang diajarkan, kemudian penilaian dimodifikasi lebih ke life skill bagaimana siswa bantu orang tua, partisipasi di rumah, dan sebagainya," ucap Satriwan.

Serupa, pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai kualitas pengetahuan siswa memburuk akibat pandemi covid-19. Keterbatasan akses teknologi menjadi faktor yang paling memengaruhi.

"Selama ini sudah buruk dan jadi lebih buruk karena mereka tidak paham soal teknologi," katanya.

Indra menuturkan, pemerintah mestinya segera menyusun kebijakan untuk mengatasi 'kegagapan' guru maupun siswa dalam menerapkan PJJ. Namun harus ada data yang jelas dan akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan yang akan diterapkan. Jika tidak, dampaknya akan terjadi seperti penerapan PJJ selama ini yang berujung tak maksimal.

"Pemerintah harusnya sekarang sudah mulai kumpulkan data tentang kondisi. Berapa banyak yang belajar gunakan teknologi, guru gimana, siswa gimana, dengan data itu jadi dasar untuk membuat kebijakan ke depan," tutur Indra. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • FSGI Sebut Kualitas Pendidikan Indonesia Turun saat Corona
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    02 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    03 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    04 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    05 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    06 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
    07 Gagalkan Pencurian Aset Pemprov Riau, Tujuh Anggota Satpol PP dapat Penghargaan
    08 Pembiayaan Gadai Emas Lebih Murah di BRK Syariah, Ujrahnya Hanya Rp.6.000 per Gram
    09 Pj Gubri Carikan Solusi Kemacetan Persimpang SKA
    10 Meski Cerah Berawan Namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    11 Pemprov Selesaikan 94 Persil Pembebasan Lahan Masyarakat Untuk Pembangunan Flyover Panam
    12 Pj Gubri Pastikan Riau Telah Siap Untuk Gernas BBI/BBWI 2024
    13 Tindaklanjuti Aduan THR, Disnakertrans Riau akan Turunkan Tim Pengawas
    14 PBB Cemas Situs Nuklir Iran Jadi Target Empuk Balas Dendam Israel
    15 Harga Minyak 'Mendidih' Usai Israel Pertimbangkan Balas Serangan Iran
    16 Anggap Kekalahan Indonesia Kontroversial, Erick Thohir Kirim Surat Protes ke AFC
    17 Pemprov Riau Tak Berlakukan WFH ASN
    18 Pj Gubri SF Hariyanto Pimpin Apel Pagi Bersama Usai Libur Lebaran
    19 Waspada Ada Potensi Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau.
    20 Meski Bermain Agresif Timnas U23, Harus Terima Kekalahan
    21 ASN Pemko Pekanbaru Jangan Tambah Cuti Lebaran 2024
    22 STY Optimis Hadapi Qatar Malam Ini
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau